Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Sembarangan Membuat Thread di Twitter

Jangan Sembarangan Membuat Thread di Twitter Kredit Foto: Unsplash/Sara Kurfess
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penipuan online makin marak terjadi di tengah masifnya kemajuan teknologi informasi. Setiap individu tentunya harus mengikuti prosedur ketika menjadi korban. Jangan sembarangan mengekspresikan kekesalan karena sudah tertipu.

Bentuk penipuan online beragam. Misal individu tertipu ketika melakukan transaksi pada salah satu lokapasar (marketplace). Individu dapat mengajukan pelaporan melalui fitur aduan yang disediakan lokapasar (marketplace). Bahkan, bisa langsung melaporkan ke pihak kepolisian jika dibutuhkan.

Baca Juga: Twitter Bikin Dompet Crypto, Apakah Elon Musk Bakal Pakai Dogecoin?

"Intinya ikuti prosedur karena prosedur itu bisa mengamankan kita secara pribadi terlebih dulu," kata Peneliti Japelidi dan Dosen Universitas Brawijaya, Bayu Indra Pratama, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Kamis (27/10/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan. We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Sekarang ini media sosial kerap menjadi tempat individu mencurahkan isi hati. Bahkan, beberapa orang kerap meluapkan kekesalannya dengan membuat thread. Kebiasaan ini harus dihindari.

"Kalau kita kena tipu di dunia maya, jangan asal bikin thread di Twitter karena bisa saja ketika kita nge-thread, orangnya menyerang balik pakai UU ITE atas pencemaran nama baik," kata Bayu.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital: Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Main Media Sosial Saja Bisa Ribut, Tak Semua Masyarakat Sadar Akan Pentingnya Etika di Dunia Digital

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Peneliti Japelidi dan Dosen Universitas Brawijaya, Bayu Indra Pratama; Founder Komunitas Njombangan, Johar Zauhariy, S.E.; serta mengundang Key Opinion Leader (KOL) dan Presenter, Indy Barends.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: