Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dunia Usaha Butuh Kepemimpinan yang Berkelanjutan

Dunia Usaha Butuh Kepemimpinan yang Berkelanjutan Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Editorial Director, Oxford Economics Edward Cone mengatakan, tindakan dalam keberlanjutan sangat dibutuhkan untuk dapat mengembangkan dunia usaha. 

Edward mengatakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Oxford Economics dan SAP (NYSE: SAP) menunjukan di luar dampak terhadap lingkungan, hanya 33 persen usaha di Indonesia yang mengatakan tenaga kerja mereka tidak menyadari bahwa target keberlanjutan yang tidak tercapai akan mendorong pelanggan kepada kompetitor mereka.

"Dunia usaha yang mencapai nilai dari proses keberlanjutan ditentukan oleh ciri-ciri seperti menetapkan ekspektasi yang jelas di level strategis, menerapkan kekuatan transformatif teknologi dan data manajemen, serta terlibat dengan audiens penting seperti karyawan, mitra rantai pasokan, dan pembuat kebijakan," ujar Edward dalam konferensi pers virtual, Senin (7/11/2022). 

Baca Juga: Sejumlah Dunia Usaha di Indonesia Belum Melihat Nilai dari Strategi Keberlanjutan

Edward menilai sustainability leaders berupaya lebih untuk melampaui visi untuk memastikan bahwa inisiatif keberlanjutan ditindaklanjuti.

“Mereka berkomunikasi dengan konstituen utama baik di dalam maupun di luar perusahaan, dan mereka menggunakan teknologi terintegrasi untuk mengukur dan melacak kinerja dengan cara yang mendorong akuntabilitas,” ujarnya. 

Sementara itu, President and Managing Director, SAP South East Asia Verena Siow mengatakan SAP telah berkomitmen untuk mendukung lebih banyak transformasi kebijakan secara global dan membantu inovasi bisnis yang berkelanjutan dengan memberi energi kepada negara-negara berkembang untuk mencapai dampak yang lebih hijau dan penciptaan lapangan kerja bernilai triliunan dolar.

“Kemitraan publik dan swasta sangat menentukan untuk mempengaruhi perubahan yang diperlukan dalam membangun ekonomi hijau di ASEAN. Para pemimpin bisnis di Asia Tenggara seharusnya tidak menganggap tindakan keberlanjutan sebagai tindakan mitigasi risiko saja. Ini adalah kesempatan mewujudkan aliran pendapatan baru yang berkelanjutan, menemukan efisiensi baru, dan membangun model bisnis baru berdasarkan konsep rendah emisi, sirkular, dan berujung pada konsep regeneratif yang bermanfaat baik bagi perusahaan maupun bagi masyarakat kita pada umumnya,” ujarnya. 

Sebagaimana diketahui, SAP baru-baru ini memperbarui SAP Sustainability Control Tower, solusi untuk menawarkan apa yang dicari perusahaan agar berjalan lebih berkelanjutan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: