Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebut Jokowi Bukan Solusi Bangsa Indonesia, Refly Harun Sepakat dengan Rizal Ramli

Sebut Jokowi Bukan Solusi Bangsa Indonesia, Refly Harun Sepakat dengan Rizal Ramli Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan kepada seluruh menteri, kepala lembaga, kepala daerah, pimpinan BUMN, Pangdam, Kapolda dan Kajati di Jakarta, Kamis (29/9/2022). Presiden menyampaikan seluruh elemen harus saling bekerjasama dalam menghadapi ancaman inflasi, kondisi ekonomi global yang tidak menentu, serta untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrim. | Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia Refly Harun mengatakan semenjak dipimpin oleh Presiden Jokowi, tampak bangsa Indonesia terlihat lemah, dan sering menjadi peminta-minta investasi asing. 

“Justru yang tampak adalah kita bangsa yang terlihat lemah ya, peminta-minta investasi asing,” seperti dikutip dari channel youtube Refly Harun, Senin (07/11/22).

Baca Juga: Presiden Jokowi Terang-terangan Sebut Jatah Pilpres 2024 Buat Prabowo Subianto, Tanda Sah Dapat Dukungan?

“Dia (Jokowi) berpengaruh pada jalannya bangsa ini kedepannya. Apakah bangsa ini akan menjadi bangsa yang sukses atau menjadi bangsa yang paria istilahnya, bangsa meminta-minta ya, minta-minta investasi di luar,” kata Refly. 

“Atau apakah menjadi bangsa yang bermartabat sesuai dan Trisakti yaitu mandiri secara ekonomi, berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkepercayaan dalam kebudayaan,” tambahnya.

Namun menurutnya, slogan keberhasilan itu ada, tetapi tampaknya tidak menjelma di dalam politik Jokowi sehari-hari. 

Baca Juga: Sering Disebut Antitesis Presiden Jokowi, Partai Nasdem Pastikan Anies Baswedan Tak Ada Niatan Bertarung atau Bersaing

“Terlalu tunduk kepada kepentingan asing ya, bargaining positionnya lemah, yang penting investasi mau masuk, apapun konsekuensinya,” tambahnya. 

Ia juga mengatakan, karena kalau tidak ada (prestasinya) jangan salahkan kemudian kalau orang mengkritik, berdemo dan memintanya mundur.

“Tentu dengan jalan yang konstitusional ya. Bukan jalan yang katakanlah inkonstitusional, misalnya seperti makar, kudeta dan lain sebagainya,” jelasnya.

Jadi banyak orang yang merasa presiden punya masalah kredibilitas, ketidakmampuan pembutiaan hingga pembiaran terhadap adu domba berbayar (buzze) dan lain sebagainya. 

Sebelumnya, Mantan Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin), Rizal Ramli, mengatakan bahwa desakan agar Presiden Jokowi mundur adalah murni karena banyak masyarakat tidak puas dengan kinerja pemerintahan.

Baca Juga: Sering Disebut Antitesis Presiden Jokowi, Partai Nasdem Pastikan Anies Baswedan Tak Ada Niatan Bertarung atau Bersaing

"Menarik, GNPR fokus minta Jokowi mundur, bukan hanya terkait dengan isu-isu agama," ujar Rizal Ramli seperti dikutip dari channel youtube Refly Harun, Senin (07/11/22).

Di pandangan begawan ekonom ini, desakan GNPR juga termasuk sebagai gambaran terkini atas ketidakpuasan rakyat terhadap jalannya pemerintahan Presiden Jokowi.

"Masalah kredibilitas, ketidakmampuan, pembiaran terhadap adu domba berbayar. Jokowi bukan solusi bangsa kita. Makin lama, semua akan porak poranda," kata dia. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: