Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti soal kemungkinan ancaman resesi pada 2023 mendatang. Ia menyebut Indonesia harus bisa bertahan melalui perekonomian domestik.
Ia mengakui kondisi global yang tidak pasti akan menimbulkan ancaman di berbagai kesempatan. Mengingat hal ini, Indonesia sebagai negara besar perlu memastikan ekonomi domestik sebagai sumber pertumbuhan yang sehat.
"Ini adalah kunci untuk pertumbuhan yang progresif," kata dia saat 4th Indonesia Fintech Summit 2022, Jumat (11/11/2022).
Baca Juga: Pasar AS Sempat Reli, Investor Miliarder Ini Tetap Gak Percaya: Resesi Masih di Depan Mata
Dia menjamin akan memastikan sumber pertumbuhan domestik akan terus bergerak sehingga dapat mendukung progres ekonomi Tanah Air.
Sumber pertumbuhan yang dimaksud mencakup konsumsi masyarakat, investasi, dan belanja pemerintah.
Terkait konsumsi masyarakat, Bendahara Negara menyatakan konsumsi rumah tangga kelompok menengah atas menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2022 yang mencetak angka 5,72%.
Untuk itu, pemerintah akan berupaya untuk menjaga daya beli kelompok tersebut.
Di sisi lain, simpanan masyarakat di bank dengan nilai di atas Rp2 miliar juga berada di pertumbuhan double digit, yakni 10%. Angka ini di atas rata-rata dana pihak ketiga (DPK) nasional. Artinya, daya beli masyarakat masih menunjukkan potensi.
Menkeu menyatakan akan mempertahankan tren pergerakan ekonomi hingga 2023 mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
