Bakal 'Koalisi Perubahan' Pengusung Anies Baswedan Disebut Tak Akan Mudah Pecah, Ini Alasannya!
Kredit Foto: Instagram/aniesbaswedan
Bakal koalisi pengusung Anies Baswedan yang disebut 'Koalisi Perubahan" terus jadi perhatian masyarakat.
Mengenai hal ini, Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menduga keretakan di antara Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS sulit terjadi.
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan Partai Demokrat dan PKS sudah nyaman menjalin hubungan untuk mengusung Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres.
"Tidak ada pilihan selain mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan daya tawar yang ada sekarang ini," ujar Arifki dilansir dari GenPI.co, Jumat (11/11/2022).
Meski demikian, dirinya menduga PKS dan Partai Demokrat masih memiliki kepentingan untuk mengusung jagoannya masing-masing sebagai cawapres.
"Kursi cawapres akan menimbulkan efek ekor jas dalam pemilu 2024. Kedua partai itu tentu mempertimbangkan agar cawapresnya diusung," terangnya.
Selain itu, dia juga menilai PKS dan Partai Demokrat ingin mendapatkan dampak elektoral yang besar setelah Pilpres 2024.
"Memenangkan Pilpres 2024 tentu akan memberi dampak yang lebih besar dari berbagai tawaran lain yang cendrung berpotensi merusak koalisi," jelas dia.
Arifki turut menilai Partai Demokrat dan PKS tidak akan tergoda dengan tawaran koalisi dengan parpol lain.
"Sebab, kedua parpol tersebut sudah puasa kekuasan di dua pemerintahan Jokowi. Mereka hanya akan menjadi makmum jika ikut koalisi lain," tandas dia.
Sebelumnya, Ketum Partai NasDem Surya Paloh berencana mendeklarasikan koalisi bersama Partai Demokrat dan PKS pada hari pahlawan.
Akan tetapi, Partai Demokrat mengaku masih berdiskusi lantaran deklarasi koalisi merupakan game changer yang perlu dipersiapkan dengan matang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto