Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masih Hitung-hitungan Politik, PDIP Galau Calonkan Puan atau Ganjar

Masih Hitung-hitungan Politik, PDIP Galau Calonkan Puan atau Ganjar Kredit Foto: DPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Sukri Tamma menganalisis alasan PDIP sebagai partai pemenang masih terlihat diam di tengah gemuruh perbincangan capres dan cawapres. Menurutnya, sejauh ini PDIP masih galau dalam menentukan capresnya.

"Kegalauan PDIP, saya kira terkait dengan kondisi di mana sampai saat ini PDIP agak dilematis memang. Karena sekali lagi tentu PDIP masih ingin mempertahankan posisinya sebagai Partai pemenang Pemilu sekaligus kadernya yang menjadi Presiden," ujar Sukri kepada fajar.co.id, Senin (14/11/2022).

Baca Juga: Jokowi Ingin Balik Kampung, Politikus PDIP Pilih Dorong Jadi Sekjen PBB selepas Pensiun

Lebih lanjut dikatakan oleh dosen Ilmu Politik FISIP Unhas itu, dalam situasi seperti saat ini, pilihan yang ada pada PDIP adalah mengajukan Puan Maharani atau kader yang lain. "Kayaknya mengajukan Puan itu sedikit terganjal karena kondisi elektabilitas sejauh ini tidak cukup baik," lanjutnya.

Sukri memandang, jika tetap memaksakan Puan Maharani, akan berisiko bagi PDIP. "Di sisi lain, kemudian juga PDIP harus menentukan bahwa nanti yang akan dimajukan, saya kira salah satu kader yang pas itu Ganjar," tambahnya.

"Sehingga kemudian itu akan dilakukan hitungan-hitungan yang PDIP harus lakukan. Jika Puan, harus berpasangan dengan siapa," sambung Sukri.

Tambahnya, jika PDIP memajukan salah satu kadernya, wakilnya dipastikan dari partai yang lain. Hal tersebut menurut Sukri harus dihitung. Siapa yang kira-kira bisa dipasangkan.

"Selain itu, barangkali beberapa isu-isu internal di PDIP terkait dengan adanya wacana kemungkinan Ibu Megawati akan mewariskan PDIP. Tentu ini juga menjadi hitungan-hitungan tertentu," tandasnya.

Baca Juga: PDIP Buka-bukaan Soal Hubungan Jokowi dan Surya Paloh, Beneran Renggang?

Selain itu juga, kata Sukri, PDIP menghitung kandidat dari luar. Kandidat yang dianggap sejalan dan bisa memastikan apakah mereka bisa sejalan dalam konteks PDIP tetap di dalam kelompok pemenang. "Saya kira ini yang menjadi masalah sampai saat ini," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: