Kenaikan Harga STB Meningkat Pasca Migrasi

Warta Ekonomi, Jakarta -

Lonjakan harga perangkat penunjang siara digital atau set-top box (STB) di Jabodetabek terjadi di toko-toko ataupun pusat grosir alat elektronik. Hal ini terjadi setelah migrasi siaran televisi analog ke televisi digital diterapkan.

Migrasi ini merupakan perintah Pasal 60A Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang mewajibkan pemerintah mengalihkan saluran televisi dari analog ke digital paling lambat dua tahun sejak undang-undang itu diberlakukan, yaitu pada 2 November 2022 lalu.

STB pun kini diburu warga Jabodetabek yang tak ingin ketinggalan bermigrasi dari siaran televisi analog ke digital, setelah per 2 dan 3 November lalu wilayah megapolitan ini bergabung di antara daerah-daerah yang menjalani analog switch-off (ASO). 

Pantauan di pusat grosir elektronik LTC Glodok, misalnya, menunjukkan lonjakan harga yang terjadi sampai tiga kali lipat. Salah seroang pedagang STB LTC Glodok, Yuli menjelaskan ada kenaikan harga STB dari sebelum dimatikan TV Analog hingga total dimatikan di Wilayah Jabodetabek.

"Harga sudah naik. Harga STB merek Piolinne saat ini dijual Rp230 ribu dari harga Rp158 ribu,”Ucap Yuli.Pedagang lain misalnya Toko SE Elektronik LTC Glodok mengungkapkan merek Matrix dijual Rp270 ribu dari sebelumnya Rp175 ribu.

"Waktu pengumuman (TV Analog dimatikan) barang sempat langka dari sananya udah naik," katanya. Di toko lain harga STB merek Luby dibanderol Rp300 ribu, dan Tanaka Rp240 ribu.

Meski migrasi ini berlaku di seluruh Indonesia, Kementrian Komunikasi baru menerapkannya di Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Pemerintah juga mengklaim migrasi siaran analog ke digital diterapkan di 222kabupaten dan kota dari total 514 daerah di Indonesia