Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga STB Tak Terkendali, Pemerintah Diminta Intervensi

Harga STB Tak Terkendali, Pemerintah Diminta Intervensi Kredit Foto: Unsplash/Obayda PH
Warta Ekonomi, Jakarta -

Program migrasi siaran TV analog ke TV digital berimbas positif kepada permintaan alat penangkap siaran digital (set top box). Namun meningkatnya permintaan tersebut, berimbas pada harga STB yang melonjak tinggi dan tidak terkendali.

Anggota Komisi I DPR Junico BP Siahaan pun tak menampik terjadinya lonjakan harga itu. “ STB hari ini sudah seperti barang di pasar dimana ada permintaan harga tinggi,” Kata Nico di Jakarta, kemarin.

Ia pun mendorong pemerintah untuk turun tangan dengan melakukan intervensi agar harga STB bisa terjangkau. "Kalau kita minta produsen menjual dengan harga yang kita mau bisa-bisa saja. Kita pernah melakukan untuk hargs tes PCR. Hanya tinggal ada kemauan dari pemerintah untuk mengimbau. Kami hanya bisa mendorong pemerintah untuk mengatur mekanisme pasarnya," tegas Nico.

Nico memastikan keluhan masyarakat soal STB akan disampaikannya kepada pemerintah dalam rapat kerja dengan DPR."Besok saya sampaikan jeritan masyarakat gak bisa beli STB," kata politikus PDIP ini.

Sementara itu Wakil Ketua Bidang Regulasi Pemerintah Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Joegianto mengakui ada kenaikan harga STB pada saat pengumuman penghentian TV analog ke TV digital.

" Ketika dicanangkan Analog Switch-Off  (ASO) langsung memiliki dampak besar yaitu masyarakatnya panik pada beli ke toko yang rentan ada kesempatan menaikan harga," kata Joegianto .

Meski demikian, dirinya melihat kenaikan harga hanya berlaku pada toko-toko offline, sedangkan toko online terpantau stok dan harganya stabil. Terkait kenaikan harga STB, Joegianto mengaku tidak punya kewenangan mengintervensi. Lagi pula, sudah sejak lama penjualan STB lesu karena ketidak jelasan perpindahan ke TV digital.

"Tahun 2019-2020 pernah STB Polytron menyentuh harga Rp600 ribu, namun sekarang tidak sampai, artinya itu turun," kata Joegianto.

Ia mendorong masyarakat menggunakan STB untuk dapat menikmati siaran TV secara jernih. Namun ia mengakui ada dilema ketika masyarakat belum bisa membeli STB. "Ada bantuan pemerintah ke keluarga tidak mampu dan tidak rata kiri dan kanan itu dilema," Ucapnya.

Adapun stok STB satu produsen saja ditargetkan produksinya mencapai 700 ribu itu hanya Polytron. Saat ini produksi baru mencapai 200 ribu dengan kapasitas produksi 3 ribu per hari.

"Stok melimpah, ada 34 produsen dan setiap produsen mengeluarkan 3 jenis produk STB," kata Joegianto. Pantauan di pusat grosir elektronik LTC Glodok, misalnya, menunjukkan lonjakan harga yang terjadi sampai tiga kali lipat. Salah seroang pedagang STB LTC Glodok, Yuli menjelaskan ada kenaikan harga STB dari sebelum dimatikan TV Analog hingga total dimatikan di Wilayah Jabodetabek.

"Harga sudah naik. Harga STB merek Piolinne saat ini dijual Rp230 ribu dari harga Rp158 ribu,”Ucap Yuli.Pedagang lain misalnya Toko SE Elektronik LTC Glodok mengungkapkan merek Matrix dijual Rp270 ribu dari sebelumnya Rp175 ribu.

Sekedar informasi migrasi TV analog ke digital merupakan perintah Pasal 72 angka 8 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang mewajibkan pemerintah mengalihkan saluran televisi dari analog ke digital paling lambat dua tahun sejak undang-undang itu diberlakukan, yaitu pada 2 November 2022 lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: