Bertemu Presiden Jokowi di Jateng, Wapres Ma'ruf Amin Laporkan Empat Hasil Kunker

Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pangkalan Udara TNI AU Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (21/11/2022). Kedua pemimpin bertemu di ruang tunggu VVIP sesaat sebelum lepas landas menuju Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, usai melaksanakan kunjungan kerja (kunker) di Surakarta.

Melalui Juru Bicara (Jubir) Wapres, Masduki Baidlowi, ia menuturkan empat poin yang menjadi pembahasan dua pimpinan Tanah Air tersebut. Pertama, Wapres menyatakan akan melakukan kunker ke Papua khususnya ke Daerah Otonomi Baru (DOB). Wapres selaku pimpinan yang bertanggung jawab terkait urusan Papua bersama menteri terkait akan mengunjungi bebertapa titik di Papua.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin: Pergantian Panglima TNI Tunggu Presiden

"Wapres sebagai penanggung jawab urusan Papua melapor kepada Presiden Jokowi apa saja yang akan dilakukan ketika akan berkunjung ke Papua. Termasuk juga akan membawa sejumlah menteri walaupun mungkin menteri-menteri itu tidak akan berkunjung full di beberapa titik yang memang setelah ada DOB," jelasnya dalam keterangan pers, Senin (21/11/2022).

Kedua, Wapres melaporkan saat melakukan kunjungan kerja ke Mesir terdapat permohonan dari para mahasiswa Indonesia di Mesir untuk dibangunkan asrama.

"Wapres pun menyanggupi ketika dialog dengan para mahasiswa itu untuk disampaikan kepada Presiden Jokowi. Bahkan nanti kalau itu disetujui pembangunan asrama itu akan diberi nama asrama Bapak Jokowi," ucapnya.

Ketiga, Wapres menyampaikan telah menerima semacam penghargaan perdamaian yang sesungguhnya ditunjukkan untuk Presiden. Karena itu, saat bertemu, Wapres menyampaikan hal tersebut secara langsung.

Baca Juga: KLB Virus Polio, Wapres Ma'ruf Amin: Segera Tangani Agar Tidak Jadi Pandemi

Keempat, kedua pemimpin Tanah Air ini saling menyampaikan informasi yang belum saling diketahui, seperti halnya pelaksanaan KTT G20 yang memiliki banyak informasi yang baik maupun yang tidak.

"Sangat penting menyatakan bahwa isu yang beredar tidak baik tidaklah benar. Maka namanya Presiden dan Wapres satu irama, satu jalan, dan tidak ada pertentangan," tegas Masduki.