Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Golkar Butuh Strategi Khusus untuk Menarik Suara Pemilih Muda

Golkar Butuh Strategi Khusus untuk Menarik Suara Pemilih Muda Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Manuver aktor dan partai politik terus dilakukan menjelang Pemilu 2024.

Mengenai perkembangan yang ada, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk F Paulus mengungkapkan salah satu upaya meningkatkan elektabilitas adalah memperkuat media dan penggalangan opini.

Partai Golkar, kata dia, akan mengerahkan seluruh kekuatan baik pasukan darat maupun udara untuk memenangkan Golkar dan Airlangga Hartarto di Pemilu 2024.

Lodewijk juga meminta Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) Partai Golkar menjadikan kaum milenial sebagai target utama konstituen Pemilu 2024.

“Kalau untuk menang ada dua kegiatan yang kita lakukan. Kalau saya menggunakan istilah operasi, ada dua operasi yaitu operasi pasukan darat yaitu infanteri. Kedua, operasikan pasukan udara dengan cara memasang media media di luar ruangan dan di luar ruangan dan memasang media elektronik itu secara kolektif harus dilakukan,” kata di sela-sela Rakornas MPO Golkar di Jakarta, Senin (21/11/2022).

Baca Juga: Setelah Berhadapan dengan Opung Luhut dan Tantang Duel Juara MMA, Rocky Gerung Geruduk Rumah Jusuf Kalla (JK), Ngaku Dukung Anies Baswedan?

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengungkapkan strategi serupa juga pastinya dilakukan partai lain.

Sebab, kata kang Ujang, pemilih pada Pemilu 2024 banyak didominasi pemilih muda yang angkanya diprediksi mencapai 60 persen dari total pemilh.Ujang menilai Golkar harus menekankan aspek diferensiasi pada kerja-kerja kampaye mereka.

Oleh karena itu, sebenarnya yang mereka lakukan adalah bagaimana membangun konstruksi kampanye yang berbeda dari sebelumnya.

“Kalau hanya melakukan penggalangan opini publik, lalu kampanye di media. Itu hal yang biasa. Partai-partai lain pun melakukan hal serupa,” ujar Kang Ujang, Selasa (22/11).

Ujang menyarankan Golkar harus menekankan aspek diferensiasi pada kerja-kerja kampayenya. Hal itu patut dilakukan untuk menggaet para pemilih muda.

“Saya melihat harus ada variasi, harus ada pembeda, harus ada daya tarik yang diberikan Golkar pada pemilih, termasuk pemilih muda. Kalau tidak? Ya, akan sama, akan biasa saja, akan tergerus oleh partai lain dengan kampanye yang sama," tegas Ujang.

Menurutnya, Golkar adalah partai yang sudah cukup mapan dan matang dengan infrastruktur politik yang besar.

Namun, karena dengan konstruksi pemilih baru yang didominasi kalangan muda, Golkar juga harus menerapkan pendekatan baru.

Baca Juga: Sampai Sekarang Jadi Bahan Serangan, Refly Harun Tegas: Yang Ingin Masalah Politik Identitas Terus Ada Itu Pembenci Anies Baswedan!

"Golkar harus mengambil posisi yang bisa menjangkau pemilih muda dengan cara baru yang kreatif, atraktif, dan bisa menawarkan solusi, agar mereka simpati. Oleh karena itu butuh terobosan, strategi, dan butuh cara-cara baru, termasuk diferensiasi dalam kampanye, untuk mendapatkan simpati dari pemilih terutama pemilih muda," tegas Ujang.

Ujang menekankan pentingnya keberadaan strategi berbeda yang harus dilakukan Golkar.

“Kalau gaya kampanyenya sama dengan partai lain, maka itu tidak berhasil. Penggalangan opini, berkampanye di media secara masif, itu hal yang bagus. Tapi jangan lupa diferensiasi, ada strategi pembeda," pungkas Ujang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: