Sekutu Top Putin Sarankan Ukraina Lebih Baik Bernegosiasi dengan Rusia atau Terima Risikonya
Ukraina harus melakukan yang terbaik untuk mengakhiri konflik dengan Rusia, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan pada Kamis (24/11/2022), menambahkan bahwa kegagalan untuk melakukannya akan menyebabkan kehancuran total bangsa.
Mengomentari permusuhan di negara tetangga, pemimpin Belarusia mencatat bahwa "semuanya ada di tangan Ukraina sekarang."
Baca Juga: Malu-maluin, Rudal Canggih Amerika Melenceng dari Sasaran dan Hantam Rumah Warga Ukraina
"Jika mereka [Kiev] tidak ingin orang mati, dan mati dalam jumlah besar ... Sulit, tetapi [konflik] harus dihentikan, karena kehancuran total Ukraina akan menyusul," katanya, berbicara di sela-sela dari KTT Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) di Armenia.
Dilansir RT, Lukashenko menambahkan bahwa bukan hanya “kehilangan status kenegaraan” yang dipertaruhkan untuk Ukraina, tetapi juga keberadaannya.
Dia mengklaim bahwa rakyat Ukraina, yang menanggung beban konflik, pada akhirnya akan memaksa Presiden Vladimir Zelensky melakukan hubungan diplomatik. “Dalam satu atau dua tahun, orang-orang akan menuduhnya: 'Apa yang kamu lakukan untuk memulai perang ini?'
Menurut Lukashenko, situasi tersebut akan “menekan kepemimpinan Ukraina – jika masuk akal – untuk duduk di meja perundingan.”
Setelah Rusia meluncurkan kampanye militernya melawan Ukraina pada akhir Februari, Belarusia menjadi tuan rumah beberapa putaran pembicaraan antara Moskow dan Kiev. Namun, pada saat itu, upaya diplomatik ini gagal membuahkan hasil.
Pada bulan Oktober, presiden Belarusia mengklaim bahwa meskipun Minsk ikut serta dalam operasi militer Rusia, perannya terbatas. Dia mengatakan bahwa negaranya mencegah konflik menyebar ke wilayahnya sambil memastikan bahwa “tidak ada yang akan menembak Rusia dari belakang dari wilayah Belarusia.”
Pada akhir September, dia juga mengklaim bahwa konflik dapat berakhir "hanya dalam beberapa hari" jika kekuatan Barat mendukung penyelesaian damai.
Pernyataan ini sampai batas tertentu digaungkan oleh Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, yang mengatakan pekan lalu bahwa partisipasi negara-negara Barat dalam dialog dapat menjadi “elemen penuntun dan penguat.”
Sementara Moskow telah berulang kali memberi isyarat bahwa mereka terbuka untuk negosiasi, Presiden Zelensky telah menetapkan beberapa syarat. Itu termasuk "pemulihan integritas teritorial [Ukraina]", "kompensasi untuk semua kerusakan perang", dan "hukuman bagi setiap penjahat perang".
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: