Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geram dengan Wacana Jokowi Tiga Periode dan Perpanjangan Masa Jabatan, Demokrat: Wajah Buruk Pemerintah, Urat Malu Sudah Putus!

Geram dengan Wacana Jokowi Tiga Periode dan Perpanjangan Masa Jabatan, Demokrat: Wajah Buruk Pemerintah, Urat Malu Sudah Putus! Kredit Foto: Instagram/Herzaky Mahendra Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wacana perpanjangan masa jabatan dan Jokowi tiga periode kembali menyeruak di beberapa momen. Setelah ramai disorot saat acara Gerakan Nusantara Bersatu Relawan Jokowi, elite seperti Ketua DPD dan MPR RI menyuarakan wacana tersebut.

Menanggapi hal ini, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP/Koordinator Juru Bicara, Herzaky Mahendra Putra angkat suara. Menurutnya upaya pelanggaran konstitusi ini menunjukkan wajah asli dari Pemerintahan Jokowi.

“Makin ke sini, makin terlihat wajah buruk pemerintahan periode ini,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima redaksi wartaekonomi.co.id, Jumat (9/12/22).

Baca Juga: Bakal Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Makin Solid, Demokrat Sampaikan 'Permohonan Maaf': Provokator Kecewa!

Menurut Herzaky, hal tersebut makin terlihat dengan trus menerusnya wacana ini digulingkan serta secara bergantian melantunkan nafsu kekuasaan, ingin terus berkuasa padahal prestasi cekak dan rakyat banyak yang makin kesusahan sejak pandemi.

Herzaky mengungkapkan sekan-akan pihak yang terus menggulirkan perpanjangan atau tiga periode sudah tak punya rasa malu lagi.

“Seakan urat malu sudah putus, karena mungkin hidup hanya memikirkan kepentingan pribadi dan golongannya saja,” ungkapnya.

Situasi saat ini menurut Herzaky sanngat memprihatinkan karena menurutnya rakyat sedang mengalami kesulitan besar.

Dengan kondisi demikian rakyat harus melihat ulah-ulah sebagaian elite yang terus menyuarakan perpanjangan masa jabatan.

“Rakyat banyak yang sedang susah, dijepit kemiskinan yang tak kunjung turun, banyaknya pengangguran, dan merebaknya pemutusan hubungan kerja dimana-mana, dan masih terus diuji dengan tontonan perilaku elit yang menganggap pelanggaran konstitusi sebagai goyunan,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: