Wilayah Ini Kecewa Sama Jokowi Hingga Mau Gabung Negara Sebelah, Elite NasDem: Ini Bisa Masuk Makar!
Politikus Partai NasDem, Ahmad Sahroni keheranan dengan pernyataan dari Bupati Meranti Muhammad Adil.
Dirinya menyatakan bahwa ancaman akan keluarnya wilayah yang dipimpin oleh Bupati tersebut dari Indonesia sudah sangat keterlaluan apapun alasannya.
Baca Juga: Baunya Sindir Anaknya Megawati, Sikap Jokowi Bagikan Suvenir Dipuji Habis: Ngasihnya Gak Dilempar...
Diketahui Bupati Adil mengatakan pemerintah pusat telah banyak mengambil kekayaan sumber alam (SDA) berupa minyak Kepulauan Meranti.
Namun, daerahnya tidak diurus. Dalam video yang beredar itu, Adil bahkan tak sungkan menyebut Kementerian Keuangan diisi iblis dan setan.
Adil juga melontarkan kalimat bernada ancaman, seperti untuk angkat senjata dan menantang pusat memberikan Meranti kepada negeri sebelah.
Sahroni menyarankan masalah yang diperdebatkan Bupati Meranti sebaiknya diselesaikan melalui adu data secara transparan.
Baca Juga: Rumor Kampanye Terselubung, Elite NasDem Ungkap Nasib Anies Baswedan: Dia Belum Resmi Jadi Capres...
“Dugaan ketidakadilan DBH yang dipersoalkan Bapak Bupati, kan bisa diselesaikan secara lebih sistematis dan beradab," ujar Sahroni.
Legislator itu meyakini Kemenkeu dan Kementerian ESDM pasti siap untuk transparan dengan data mengenai dana DBH.
Baca Juga: Kurang Ketumnya NasDem, Padahal Megawati Hingga Prabowo Berani Hadiri Pernikahan Anak Jokowi
"Jangan terbiasa menduga-duga," lanjut politikus asal Tanjung Priok, Jakarta Utara itu.
Sahroni pun menyoroti omongan Bupati Meranti Muhammad Adil yang bernada ancaman. Dia menyebut Bupati Adil harus mempertanggungjawabkan ucapan tersebut. Jika tidak, maka pernyataan itu berpotensi dikategorikan sebagai makar.
Baca Juga: Tak Milih Ganjar Pranowo, Ini Alasan NasDem Lebih Klop Usung Anies Baswedan: Toleransi Beragama...
"Ucapan bapak yang menghina kementerian dan 'ancaman' menggabungkan diri ke negeri sebelah sudah sangat keterlaluan dan provokatif. Hati-hati, ini bisa berpotensi masuk kategori makar," ujar Ahmad Sahroni.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar