Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mahmoud Abbas ke Masyarakat Internasional: Mohon Jangan Berurusan dengan Israel

Mahmoud Abbas ke Masyarakat Internasional: Mohon Jangan Berurusan dengan Israel Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Ramallah, Tepi Barat -

Masyarakat internasional jangan berurusan dengan pemerintah Israel kata Presiden Palestina Mahmoud Abbas

Pernyataan yang disampaikan Abbas dalam KTT China-Arab di Riyadh, Jumat (9/12/2022), karena Israel tidak mengakui prinsip-prinsip hukum internasional.

Baca Juga: Mahmoud Abbas ke Xi Jinping: Terima Kasih Support China buat Palestina

"Hari-hari ini, kami merindukan mitra di Israel yang percaya pada solusi dua negara berdasarkan legitimasi internasional, menandatangani perjanjian dan meninggalkan kekerasan dan terorisme," katanya dilansir dari Middle East Monitor, Sabtu (10/12/2022).

"Terlepas dari semua ini, kami tidak akan mengabaikan komitmen terhadap hukum internasional, dan kami berharap, di tengah keadaan sulit ini, Anda terus memobilisasi dukungan internasional untuk mengimplementasikan resolusi legitimasi internasional dan Prakarsa Perdamaian Arab," tambahnya.

Abbas mendesak masyarakat internasional untuk mendukung upaya Palestina untuk mendapatkan keanggotaan penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengadakan konferensi perdamaian internasional, menerima perlindungan internasional bagi warga Palestina, dan menerapkan resolusi PBB terkait perjuangan Palestina.

Dia menekankan perlunya permintaan maaf dan kompensasi dari Inggris dan AS untuk rakyat Palestina karena Deklarasi Balfour yang menghancurkan dan Mandat Inggris atas Palestina pra-1948.

Presiden PA juga mendesak permintaan maaf dan kompensasi dari Israel atas puluhan pembantaian yang dilakukannya selama Nakba 1948. Hingga penghancuran ratusan desa Palestina dan pemindahan ratusan ribu warga Palestina dari rumah mereka.

Abbas menuduh komunitas internasional mengizinkan Israel terus melanggar hukum internasional dan terus menduduki wilayah Palestina sementara Israel tidak dapat membantu menciptakan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: