Kisah Orang Terkaya: Don Hankey, Penguasa Dealer Mobil Amerika, Kekayaannya Tak Habis 7 Turunan!

Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu orang terkaya di dunia, Don Hankey berasal dari Los Angeles, Amerika Serikat (AS). Ia adalah pendiri Hankey Group, yang memperoleh sebagian besar pendapatannya dari pinjaman mobil subprime.

Pemilik nama lengkap Don Robert Hankey ini lahir pada 13 Juni 1943 di Los Angeles, California, ia adalah putra seorang dealer mobil Los Angeles. 

Baca Juga: Perdana dalam Sejarah, Pemilik Alfamart Masuk 10 Besar Orang Terkaya di Indonesia, Segini Kekayaannya!

Hankey menyelesaikan gelar BA dan pasca sarjana di University of Southern California pada tahun 1965. Memiliki pemahaman yang tajam tentang keuangan, pada usia 27 tahun Hankey menjadi Wakil Presiden di sebuah perusahaan perbankan investasi besar, yang nantinya akan menjadi bagian dari UBS Paine Weber.

Dengan riwayat keluarga dalam bisnis mobil, Mr. Hankey mengakuisisi Midway Ford pada tahun 1972 dan bisnis dealer berkembang pesat. Selama tahun 1980-an, organisasi tersebut mengakuisisi dealer tambahan dan membangun pijakan yang kuat di industri jasa keuangan otomotif. Pada tahun 1982,

Hankey mendirikan Perusahaan Investasi Hankey untuk berinvestasi di real estat Los Angeles. Saat ini, Grup Perusahaan Hankey terdiri dari tujuh perusahaan yang beroperasi. Dengan kantor pusat di Los Angeles, California, Grup Hankey terdiri dari delapan perusahaan operasi yang berspesialisasi terutama di industri otomotif, keuangan, teknologi, real estat, dan asuransi.

Bisnis utamanya adalah Westlake Financial Services, yang memberikan pinjaman mobil subprime. Westlake Financial Services miliknya bekerja dengan lebih dari 30.000 dealer mobil di seluruh 50 negara bagian untuk memberikan pinjaman mobil kepada orang-orang dengan kredit buruk, atau tanpa kredit. Dia juga seorang investor real estate di Downtown Los Angeles.

Hari ini perusahaannya memiliki lebih dari 3.076 karyawan, dimana sekitar 1.860 tinggal di California Selatan, Grup Hankey telah berkembang dengan mempromosikan pengembangan pribadi, pertumbuhan karyawan, dan retensi dalam organisasi, di 5 industri yang berbeda. Forbes memperkirakan kekayaannya hari ini mencapai USD7,2 miliar (Rp112 triliun).