Gimmick Sederhana Presiden Jokowi Dinilai Hanya di Media Saja, Dalam Acara Pernikahan Sang Anak Tetap Bermewah-mewahan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sedang melakukan gimmick sebagaimana citra yang selama ini dipegangnya sebagai sosok sederhana dan anti bermewah-mewahan.
Namun menurut, Achmad Nur Hidayat selaku ekonom dan pakar kebijakan publik Narasi Institute semua itu terbongkar di acara pernikahan anak bungsunya, Kaesang Pangarep.
“Dikabarkan bahwa mahar Kaesang kepada Erina berupa uang dengan nominal Rp300 ribu dan mahar tambahan yang tidak disebutkan. Kabar ini sangat menonjol diberitakan di media yang mengesankan kesederhanaan,” kata Achmad melansir dari keterangan tertulisnya, Senin (12/12/22).
“Dan kabar terakhir diberitakan bahwa mahar tambahan tersebut berupa logam mulia sebanyak empat keping logam emas yang terdiri atas 10 gram, 12 gram, 20 gram, dan 22 gram,” tambahnya.
Baca Juga: Anies Baswedan Datangi Pesta Pernikahan Kaesang-Erina, Klaim Sempat Ngobrol dengan Presiden Jokowi
Tapi menurut Achmad, gimmick kesederhanaan tersebut ternyata hanya di media saja. Semuanya seperti di desain dengan baik agar image itu tetap melekat.
“Tapi yang dipertontonkan ke publik adalah sebuah pesta megah bak pangeran,” ungkapnya.
“Adapun model pernikahan seperti ini jarang sekali ditemui di kalangan masyarakat, lebih mirip keluarga-keluarga konglomerat,” tambahnya.
Presiden Jokowi dianggap Achmad juga telah melanggar peraturan yang dibuat oleh kabinetnya sendiri.
Diketahui, berdasarkan peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi birokrasi (PAN-RB) mengeluarkan aturan untuk hidup sederhana.
Dalam peraturan itu tertulis bahwa pejabat negara harus membatasi jumlah undangan resepsi penyelenggaraan acara seperti pernikahan, tasyakuran, dan acara sejenis lainnya maksimal 400 undangan dan membatasi jumlah peserta yang hadir tidak lebih dari 1000 orang.
Baca Juga: Bukan Ganjar Pranowo, Menterinya Jokowi Ini Dicap Sosok Paling Tepat Buat Jadi Duetnya Prabowo!
Tidak memperlihatkan kemewahan dan/atau sikap hidup yang berlebihan serta memperhatikan prinsip-prinsip kepatutan dan kepantasan sebagai rasa empati kepada masyarakat.
Dan tidak memberikan karangan bunga kepada atasan atau sesama pejabat pemerintah;
Membatasi publikasi advertorial yang menggunakan biaya tinggi.
“Juga jumlah undangan yang menurut aturan yang dibuat sendiri oleh pemerintahan Jokowi tidak boleh Lebih dari 1000 orang tapi beliau sendiri yang melanggarnya,” kata dia.
Sebetulnya kata Achmad, sah-sah saja orang mau mengundang seberapa banyak pun tamu undangan yang ingin diundang. Tapi poinnya adalah Presiden Jokowi sebagai negarawan, harus bisa sikap konsisten dan komitmen terhadap aturan yang dibuat sendiri.
Apalagi pengamanannya (pengamanan pernikahan) seperti pengamanan event ASEAN Games yang menurunkan hingga 11.800 personil.
Baca Juga: Kurang Ketumnya NasDem, Padahal Megawati Hingga Prabowo Berani Hadiri Pernikahan Anak Jokowi
“Belum lagi orang sibuk sekelas Menteri BUMN Erick Thohir harus ikut dilibatkan menjadi ketua panitia pernikahan Kaesang dan Erina mencerminkan bahwa Jokowi kurang memahami skala prioritas dan sense of crisis bagi para menteri yang dilibatkan dalam kepemimpinannya,” jelas Achmad.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty