Presidensi G20 Bakal Dipegang India, Sri Mulyani Sebut Berbagai Prioritas RI Akan Dilanjut
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan saat konferensi pers hasil 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (16/7/2022). Pertemuan FMCBG Ke-3 berhasil menyepakati sejumlah inisiatif dan kesepakatan terkait persoalan keuangan dunia. | Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan berbagai isu prioritas yang jadi fokus KTT G20 di Bali bakal dilanjutkan dan ditindaklanjuti di India sebagai pemegang Presidensi G20 selanjutnya.
"Jadi untuk program prioritas isu di Presidensi G20 Indonesia akan terus dilakukan oleh India sebagai the next Presidensi," jelasnya, saat ditemui wartawan di Hotel Farmount, Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Baca Juga: Meski Nilai APBN 2022 Sukses Redam Gejolak Ekonomi RI, Imbauan Sri Mulyani: Tetap Waspada!
Sri Mulyani menyebut isu prioritas yang dimaksud di antaranya terkait dana pandemi (pandemic fund).
"Nanti itu akan terus diberikan prioritas agenda," kata Sri Mulyani.
Lalu, untuk program-program yang berhubungan dengan climate change, juga akan dibahas di India.
"Selanjutnya, kita juga sudah melihat untuk program digital akan menjadi perhatian yang cukup besar juga di India," katanya.
Sri Mulyani menambahkan, pihaknya juga akan melihat krisis pangan dan energi. Ini berarti termasuk yang akan dibahas di India.
Baca Juga: KTT G20 Kompilasi Proyek US$71,5 Miliar, Menko Airlangga Minta RI Pantau Komitmen Investasi Ini
"Untuk program yang seperti finance track seperti kuota reform yang di IMF, kemudian optimalisasi dari central bank digital currency (CBDC), dan global taxation," paparnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, untuk pemerintah RI sendiri, followup dari G20 Deklarasi Leaders, tentu langsung berhubungan dengan Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas
