Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh-Waduh! Anies Dapat Nama Yohanes dari Pemuka Gereja, Guntur Romli: Tak Lebih dari.....

Waduh-Waduh! Anies Dapat Nama Yohanes dari Pemuka Gereja, Guntur Romli: Tak Lebih dari..... Kredit Foto: Instagram/Mohamad Guntur Romli

Hal inilah yang disoroti Guntur Romli, sebab menurutnya Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur bahkan tidak sampai mendapatkan nama baru kendati dikenal sebagai tokoh lintas agama yang begitu dicintai.

"Banyak juga yang menganggap hal ini tak lebih dari politisasi nama Yohanes yang diberikan kepada Anies Baswedan," kritik Guntur Romli. 

Namun yang menjadi perhatian utama Guntur Romli, bahkan menurutnya juga dipertanyakan warganet, adalah wujud sikap toleransi Anies yang tidak sejalan dengan nama barunya tersebut.

Pasalnya Anies dinilai tidak berani mengucapkan selamat Natal untuk umat Nasrani.

"Tapi masalahnya nih, lagi ramai di Twitter, Anies dianggap takut mengucapkan Selamat Natal. Padahal dia sudah diberi nama Yohanes," kata Guntur Romli.

Guntur Romli membandingkan ucapan selamat Natal Anies dengan beberapa tokoh publik nasional bahkan internasional seperti Syaikhul Azhar dan Syaikh Ahmad Thayyib di Mesir.

"Anies malah tampak ketakutan mengucapkan Selamat Natal. Anies cuma bilang begini, 'Semoga kedamaian, kebahagiaan, dan keteduhan mengiringi umat Kristiani di hari perayaan Natal ini. Selamat berkumpul bersama keluarga dalam kehangatan, keceriaan, dan kenangan indah'," tutur Guntur Romli.

"Tidak ada kalimat, 'Selamat Hari Natal' di ucapan Anies itu. Kok 'Yohanes Anies' takut mengucapkan Selamat Natal ya?" sindirnya lebih lanjut.

Guntur Romli menduga Anies tidak berani menyampaikan Selamat Natal karena takut dengan para pendukungnya yang kebanyakan dari kelompok-kelompok garis keras.

Guntur Romli kemudian mengingatkan setiap pihak harus tetap menghormati bila ada yang tidak berkenan mengucapkan Selamat Natal.

"Namun bagi pejabat publik, bagi saya wajib secara etis mengucapkan Selamat Natal sebagai bagian dari pengakuan sosial dan politik terhadap umat beragama yang diakui secara resmi dan sebagai bagian dari warga negara Indonesia," jelas Guntur Romli.

"Tentu saja tidak hanya ucapan Selamat Natal, tapi juga ucapan Selamat Idul Fitri, Selamat Galungan dan Kuningan, Selamat Waisak, dan seterusnya, karena agama dan kepercayaan itu diakui dan dilindungi di negeri ini," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: