Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengumuman, Hong Kong dan China bakal 'Terhubung' Lagi Setelah 3 Tahun, Ini Alasannya

Pengumuman, Hong Kong dan China bakal 'Terhubung' Lagi Setelah 3 Tahun, Ini Alasannya Kredit Foto: Reuters/Carlos Garcia Rawlins
Warta Ekonomi, Beijing -

China akan mulai menormalkan perjalanan antara daratan dan Hong Kong mulai Minggu (8/1/2023), kata pemerintah di Beijing, Kamis (5/1/2023), mengurangi pembatasan pandemi yang menyakitkan yang telah membuat sebagian besar perbatasan ditutup selama hampir tiga tahun.

Dilansir Channel News Asia, semua kecuali tiga dari 12 penyeberangan Hong Kong dengan daratan telah ditutup sejak dimulainya pandemi virus corona pada awal 2020.

Baca Juga: Orang-orang dari China Enggak Dapat Izin Masuk Uni Eropa Kecuali Tes Covid-19

Baik Hong Kong dan China berpegang pada kebijakan nol-Covid di mana pembatasan perjalanan yang ketat dan aturan karantina wajib menyebabkan kedatangan anjlok.

Langkah-langkah tersebut membuat keluarga terpisah, menghentikan pariwisata, dan memutuskan sebagian besar perjalanan bisnis, dengan Hong Kong terpukul sangat keras dan mengakhiri tahun 2022 dalam resesi yang dalam.

China membalikkan kebijakan nol-Covid yang keras bulan lalu, tiba-tiba mencabut pembatasan yang telah melemahkan ekonomi dan memicu protes nasional.

Pada Kamis (5/1/2023), Kantor Urusan Hong Kong dan Makau China mengumumkan bahwa perjalanan akan "dilanjutkan secara bertahap dan teratur" mulai hari Minggu, hari yang sama China menghapus karantina wajib untuk kedatangan dari luar negeri.

Namun, langkah-langkah tersebut bukanlah pengembalian ke pembukaan kembali secara penuh.

Orang yang bepergian ke daratan dari Hong Kong masih diharuskan menunjukkan hasil tes asam nukleat negatif yang diambil 48 jam sebelum keberangkatan. Tetapi mereka tidak perlu lagi menjalani tes reaksi rantai polimerase (PCR) di tempat pada saat kedatangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: