Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Suka Anies Didukung Nasdem, Pengacara Gus Nur dan Bambang Tri: Nasdem Perusak dan Bodoh Tak Tahu Hukum

Tak Suka Anies Didukung Nasdem, Pengacara Gus Nur dan Bambang Tri: Nasdem Perusak dan Bodoh Tak Tahu Hukum Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta bersama Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem, saat deklarasi calon Presiden Partai Nasdem di DPP Partqi Nasdem, (4/10/2022). Partai Nasdem memilih Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengacara Gus Nur Sugi dan Bambang Tri, Ahmad Khozinudin mengaku suara umat Islam yang selama ini solid mendukung Anies Baswedan kini telah dirusak oleh Nasdem.

Pasalnya, Nasdem belum bisa lepas dari partai pendukung penista agama, dalam hal ini kaitannya di Pilkada 2017 saat itu partai besutan Surya Paloh mendukung Ahok.

"Terus terang, diantara sebab preferensi politik umat Islam lebih condong kepada Anies Baswedan adalah karena Anies dekat dengan umat Islam dan pro arus perubahan. Namun sayang, dukungan umat Islam, semangat arus perubahan itu telah dirusak oleh Partai NasDem," kata Ahmad dalam pernyataannya.

Ahmad mengutip pernyataan Wasekjen Nasdem Hermawi Taslim memastikan bahwa organisasi HTI dan FPI akan tetap terlarang jika Anies Baswedan terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024. Taslim bahkan mengatakan hal itu sudah menjadi komitmen bersama.

Menurut Ahmad, sikap politik Nasdem ini telah mencederai umat Islam sekaligus khianat pada komitmen akan perubahan.

"NasDem telah merusak kohesi sosial dan ikatan kesatuan pandangan politik umat Islam, yang sebelumnya mendukung NasDem yang mengusung Anies Baswedan.

Menurutnya, HTI dan FPI adalah ormas Islam, bagian dari umat Islam. HTI dan FPI selama ini telah ada, dan selalu membersamai umat Islam dalam setiap aktivitas dakwahnya.

"Komitmen memastikan HTI dan FPI terlarang, jelas sangat menyakiti hati umat Islam karena semua juga paham HTI dan FPI adalah korban kezaliman rezim Jokowi. Tidak ada satupun kesalahan HTI maupun FPI. Justru rezim lah yang telah bertindak zalim pada HTI dan FPI," pungkasnya.

Ia menyanggah pendapat Nasdem yang menyebut HTI dan FPI terlarang.

"Ini sangat jahat. Karena tidak ada satupun dasar hukum maupun putusan pengadilan yang menyatakan HTI dan/atau FPI terlarang. Bisa juga, hal ini mengkonfirmasi kebodohan Nasdem yang  tidak paham nomenklatur hukum. Kasihan, jika politisi bodoh terus memimpin negeri ini.

"Semangat perubahan yang digaungkan Nasdem menjadi tidak bernilai, karena NasDem malah mempertahankan legacy kezaliman Jokowi. Mencabut BHP HTI dan tidak menerbitkan SKT FPI tanpa kesalahan adalah kezaliman, dan malah akan terus dipertahankan.

"Bahkan, lebih jauh NasDem memberikan garansi akan tetap mempertahankan keputusan zalim Jokowi. Di mana letak mau berubahnya?

"Sikap NasDem ini tentu saja membuat umat Islam khawatir mau memilih Anies Baswedan sebagai Capres. Alih-alih mau melakukan perubahan, umat Islam khawatir kelak Anies setelah menjadi Presiden akan dikendalikan NasDem yang mempertahankan kebijakan politik anti Islam yang diwariskan oleh rezim Jokowi," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: