Minta Kedepankan Metode Ilmiah, Bawaslu Ingatkan Lembaga Survei untuk Tidak Bekerja Sesuai 'Pesanan'

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Puadi mengingatkan lembaga survei untuk tidak melakukan riset elektabilitas tokoh dan partai politik berdasarkan pesanan segelintir pihak yang memiliki kepentingan dalam pelaksanaan Pemilu.

Puadi menegaskan, hasil elektabilitas dari lembaga survei tersebut tidak lagi berdasar pada data ilmiah. Menurutnya, hasil survei mesti menggunakan metode yang jelas agar data yang dihasilkan bisa lebih kredibel.

Baca Juga: Kawal Pemilu, Bawaslu Tak Main-main Hukum Berat Lembaga Survei Nakal: Denda hingga Kurungan Penjara!

Selain dari pada itu, Puadi menegaskan bahwa lembaga survei mesti mengedepankan integritas yang menyangkut kode etik. Pasalnya, jika suatu lembaga terlepas dari integritas, dapat dipertanyakan keberpihakannya. 

"Jadi nanti tidak sejalan dengan apa yang disebut independen. Lembaga survei harus independen, integritas yang utama. Integritas dalam bahasa agama kaitannya dengan jujur, amanah, dan tidak dipengaruhi pesanan-pesanan karena nanti khawatir ketika banyak pesanan, metode ilmiah itu mengurangi satu nilai-nilai integritas," kata Puadi dalam acara Menegaskan Posisi dan Peran Lembaga Survei Menghadapi Pemilu 2024, Jakarta, Kamis (19/1/23).

Dia juga menegaskan, dalam pemaparannya hasil survei, lembaga tersebut mesti transparan. Pasalnya, jika hal tersebut terjadi sebaliknya, output yang dihasilkan dari survei tidak akan maksimal dan tidak sesuai dengan prinsip penyelenggaraan.

Oleh sebab itu, dia menegaskan bahwa lembaga survei mesti mengedepankan nilai-nilai tersebut. Hal tersebut dinilai sejalan dengan prinsip serta ketentuan lembaga survei.

Baca Juga: Diyakini Temui Luhut Demi Gagalkan Anies, Sikap Surya Paloh Dibongkar Habis: Dia Tak Siap Dijauhi Jokowi

"Lembaga survei harus berintegritas, kemudian transparan, dan independen. Tiga hal ini menjadi modal utama agar dalam proses di lembaga survei agar output sesuai prinsip dan ketentutan lembaga survei dan metode digunakan secara ilmiah," pungkasnya.