- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Kinerja Impack Pratama Catatkan Sejarah, Karena Jauh Melampaui Target yang Ditetapkan
PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) berhasil menutup tahun 2022 dengan meraih pendapatan dan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah Perseroan secara kuartalan. Pada Kuartal IV tahun 2022, Perseroan mengestimasi pencatatan pendapatan sebesar Rp775 miliar dan laba bersih senilai Rp100 miliar.
Sepanjang tahun 2022, meskipun Perseroan mengalami tekanan margin dari kenaikan harga bahan baku dan biaya logistik, Perseroan tetap mampu menjaga pertumbuhan Pendapatan dan laba bersih dengan mempertahankan Margin laba kotor yang diestimasi sebesar 34,0%.
Secara tahunan, Perseroan berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 25,7% menjadi sekitar Rp2,8 triliun dari Rp2,2 triliun pada tahun sebelumnya. Realisasi ini 7,7% lebih tinggi dari target Perseroan senilai Rp2,6 triliun.
Baca Juga: Penjualan Alat Berat Kobexindo Berhasil Tumbuh 41% di Tahun 2022
Sejalan dengan itu, laba bersih tahun 2022 diestimasikan melebihi Rp300 miliar, bertumbuh 45,2% dari laba bersih tahun sebelumnya yang senilai Rp210 miliar dan 17,3% di atas target laba bersih tahun 2022 sejumlah Rp260 miliar.
Memasuki tahun 2023 yang masih dibayangi ancaman resesi global, lonjakan suku bunga, dan ketidaktentuan lainnya, Perseroan senantiasa berkomitmen untuk menjaga efisiensi dan produktivitas kerja, serta mengembangkan penjualan produk-produk baru seperti plafon uPVC dan inovasi atap lainnya.
Baca Juga: PT Trisula International Optimistis Penjualan 2022 Bakal Naik Lebih dari 30%
“Maka dari itu, kami menetapkan target Penjualan bertumbuh sekitar 17,9% menjadi Rp3,3 triliun dan target Laba Bersih menjadi Rp390 Miliar atau naik 27,9% dari tahun 2022. Sejak dimulainya program kerja 5 tahunan pada tahun 2020, kami menorehkan pencapaian yang selalu melampaui target yang telah ditetapkan,” kata Direktur Utama Perseroan, Haryanto Tjiptodihardjo, dalam keterangan resmi di Jakartq, Senin (23/1/2023).
Pada bulan November 2022, Perseroan berhasil menggalang dana segar sebesar Rp325 miliar melalui skema Penanaman Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan menerbitkan 100 juta lembar saham baru yang diserap oleh beberapa investor serta pemegang saham pengendali. Dengan penambahan ekuitas modal ini, Perseroan akan menggunakan dana yang diperoleh untuk pengembangan organik maupun inorganik yang diharapkan dapat menyokong pertumbuhan Pendapatan dan Laba Bersih Perseroan untuk satu hingga dua tahun ke depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement