Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pusingnya Jadi Megawati, Publik Masih Ogah-ogahan Dukung Puan Jadi Next Jokowi: Resistensinya Tinggi

Pusingnya Jadi Megawati, Publik Masih Ogah-ogahan Dukung Puan Jadi Next Jokowi: Resistensinya Tinggi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Riset dan Program Algoritma, Fajar Nursahid membeberkan sejumlah elektabilitas serta dukungan kepada tokoh yang digadang-gadang akan menjadi calon presiden di Pilpres 2024.

Hasil survei yang dilakukan lembaganya cukup mengejutkan, terutama terkait dengan resistensi pemilih alias penolakan terhadap tokoh-tokoh tersebut.

Baca Juga: Tak Sejalan Sama Anies Baswedan, Masyarakat Jadi Ogah-ogahan Dukung Kubu Megawati: Resistensinya Tinggi

Fajar mengungkapkan bahwa tokoh yang paling tinggi resistensinya adalah Puan Maharani yang mencapai 18,6 persen dengan elektabilitas 0,4 persen.

Hal ini diketahui lewat  mengajukan pertanyaan kepada responden berupa, 'Jika pemilu dilakukan hari ini, siapa tokoh yang paling tidak akan Anda pilih sebagai presiden?' Sedangkan elektabilitas diketahui dengan mengajukan pertanyaan sebaliknya.

“Tokoh publik yang sangat tinggi resistensinya, yaitu tidak akan dipilih kalau mereka dicalonkan adalah Ibu Puan Maharani, sampai 18,6 persen,” kata Fajar saat memaparkan hasil surveinya di sebuah hotel di Jakarta, Senin (23/1/2023).

Tingginya tingkat resistensi pemilih terhadap Ketua DPP PDI-P ini ternyata juga berpengaruh besar apabila dia menjadi cawapres. Dalam simulasi capres-cawapres dua pasang calon, Algoritma membuat lima jenis simulasi.

Baca Juga: Penjegalan Safari Bareng NasDem Mulai Dilawan, Anies Baswedan Disorot Tajam: Dia Biasanya Sopan...

Dalam setiap simulasi, Ganjar Pranowo sebagai capres dipasangkan dengan Erick Thohir, Ridwan Kamil, Puan, Khofifah Indar Parawansa, dan Erick Thohir lagi. Dari lima simulasi tersebut, Ganjar hanya kalah saat berpasangan dengan Puan. "Ini akan menjadi pilihan cukup rumit bagi PDI-P dalam menentukan pilihan (capres-cawapres) ke depan," kata Fajar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: