Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Seluruh Keluarga Jokowi Masuk Politik, Rocky Gerung: Mereka Ketagihan Kekuasaan

Seluruh Keluarga Jokowi Masuk Politik, Rocky Gerung: Mereka Ketagihan Kekuasaan Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengakuan terbaru Kaesang Pangarep melengkapi daftar keluarga Presiden Joko Widodo yang terjun ke dunia politik. Pasalnya seperti disampaikan, Gibran Rakabuming Raka, Kaesang ternyata sudah blak-blakan berminat masuk ke dunia politik.

Hal ini tentu menjadi pembahasan empuk sejumlah pengamat, termasuk Rocky Gerung yang mendiskusikannya bersama jurnalis Hersubeno Arief. Dilihat di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Hersubeno menyebut Kaesang berminat untuk masuk ke ranah eksekutif.

"Eksekutif kan orang tahu kamu mau ke Solo, jadi Wali Kota Solo setelah Gibran jadi gubernur, kan begitu. Dan yang menarik, ada bocoran dari Sandiaga Uno, dia dapat bocoran Kaesang mungkin akan gabung ke Gerindra," tutur Hersubeno, dikutip pada Jumat (27/1/2023).

Cerita ini membuat publik kembali berspekulasi, kali ini dikaitkan dengan kunjungan Prabowo ke rumah dinas Gibran di Lojigandrung, Kota Solo. Bukan hanya itu, Prabowo juga terang-terangan menunjukkan dukungannya untuk rencana Gibran maju calon gubernur, baik di Ibu Kota maupun di Jawa Tengah.

Lantas apa analisis Rocky mengenai semua peristiwa ini? Dengan menohok, akademisi sekaligus filsuf itu menyebut keluarga Jokowi tengah mengalami ketagihan kekuasaan. Hal itu yang melatarbelakangi munculnya minat para anggota keluarga Jokowi untuk merengkuh posisi tertentu di kekuasaan.

"Coba kita lihat latar dari peristiwa-peristiwa ini. Semua itu kalau kita cari highlight-nya, kita akan temukan satu unsur di dalam politik Jokowi, yaitu ketagihan kekuasaan," tegas Rocky.

"Karena ketagihan, maka dipaksa sebetulnya, upaya untuk secara cepat-cepat mengajukan dua nama itu, Gibran dan Kaesang," imbuhnya. Rocky lalu mengaitkannya dengan sikap Jokowi di awal masa kekuasaannya dahulu, yakni tidak terlalu mendukung gagasan Gibran dan Kaesang untuk masuk ke dunia politik.

"Lalu orang mulai melihat bahwa tidak mungkin itu terjadi karena Jokowi, kita bisa prediksi dari dulu pertama, dia akan ketagihan kekuasaan," kata Rocky.

Untuk memuluskan ambisinya, maka Jokowi memerlukan peralatan politik. "Sialnya Pak Jokowi tidak mampu menunjukkan kapasitasnya memimpin PDIP misalnya, atau mengambilalih PSI yang sangat mungkin didesain untuk Kaesang atau Gibran pada waktu itu," ujarnya menambahkan.

Menurut Rocky, hal ini tidak lepas dari sikap Jokowi yang dianggap tunduk pada kapitalisme dan oligarki. "Itu yang membuat Jokowi hilang auranya sebagai negarawan atau kepala negara, karena dia hanya dikendalikan," kritik Rocky dengan menohok.

Bahkan menurut Rocky, bisa jadi Gibran dan Kaesang nanti akan kembali dititipkan pada oligarki yang sama alih-alih menunjukkan warna politik yang berbeda dari ayahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: