Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi beberapa waktu lalu akibat tertekan, sehingga harga minyak dunia belum dapat diikuti oleh BBM subisidi jenis Pertalite yang masih bertahan setelah perubahan harga pada September 2022 sebesar Rp10.000.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji menyebut bahwa penyesuaian harga Pertalite belum bisa dilakukan lantaran ada dua hal yang perlu dipertimbangkan.
"Kan sekarang harga minyak naik lagi, jadi harga keekonomian masih di atas Rp11 ribu," ujar Tutuka saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (3/2/2023).
Baca Juga: Meski Inflasi Turun, Pemerintah Antisipasi Harga Komoditas Energi dan Pasokan BBM
Tutuka mengatakan bahwa faktor terbesar dalam penentuan harga BBM bersubsidi adalah dari harga minyak dunia.
"Sebagian besar harga minyak saja," ujarnya.
Ketika dikonfirmasi mengenai potensi mengarahkan PT Pertamina untuk kembali melakukan penyesuaian harga Pertalite, ia menyebut bahwa dalam kondisi saat ini belum dapat dilakukan.
"Nah itu, kasihan dia. Sudah mepet lagi Pertamina kalau saya lihat," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Advertisement
