Heboh Isu Utang Anies ke Sandiaga, Demokrat Pasang Badan: Sengaja Dibangun untuk Menjatuhkan Anies

Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa waktu lalu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa, mengungkap Anies Baswedan memiliki utang kepada Sandiaga Uno sebesar Rp50 miliar. Dia mengungkap, uang tersebut digunakan untuk membiayai Anies melangkah ke Pilkada DKI Jakarta pada 2017 lalu.

"Saya baru tahu juga, waktu itu memang, waktu putaran pertama, ya, logistik juga susah. Jadi, ya, yang punya logistik kan Sandi. Dia kan banyak saham, likuiditas juga bagus dan sebagainya," kata Erwin dilansir dari podcast Akbar Faizal Uncensored, Senin (6/2/2023).

Baca Juga: Sudirman Said Bongkar Utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno Sudah Lunas: Kan Pilkadanya Menang, Jadi...

Menyoroti hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman, menilai isu tersebut dibangun untuk membuat citra buruk bagi Anies Baswedan yang kini diusung sebagai capres. Dia menilai, lawan politik sengaja memproduksi narasi-narasi tersebut.

"Bagian dari agenda untuk membangun citra buruk tentang Anies. Dan ini bukan hanya satu saja. Politik selanjutnya akan diwarnai dengan politik produksi narasi yang dibangun oleh pesaing-pesaing," kata Benny saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Menurut Benny, narasi tersebut dibangun untuk mendiskreditkan Anies Baswedan dengan cara membangun isu yang dinilai belum tentu benar. Sebelumnya, kata dia, Anies juga sempat diisukan melakukan tindak korupsi hingga gagal membangun DKI.

"Saya pribadi melihat ini semua bagian dari agenda-agenda politik kontestasi, persaingan-persaingan yang tentu saja menjadi suatu keniscayaan dalam demokrasi elektoral kayak kita ini, namun tentu ada batasan-batasan tertentu," katanya.

Dia menegaskan, tak perlu digembar-gemborkan jika memang Anies terbukti memiliki utang. Benny menilai itu hal biasa.

Menurutnya, isu yang kerap kali dibangun untuk menjatuhkan citra Anies Baswedan merupakan gambaran dari kecemasan pihak yang takut apabila Eks Gubernur DKI Jakarta terpilih sebagai presiden.

"Menurut saya, dari segi psikologi politik itu ada gambaran kekhawatiran, gambaran ketakutan, gambaran kecemasan. Banyak tokoh, banyak pemimpin yang cemas bahkan sangat cemas apabila Anies jadi presiden," katanya.

Baca Juga: Pilih Diam Setelah Utang Rp50 Miliar ke Sandiaga Uno Terungkap, Isu Ini Dinilai Bakal Jadi ‘Batu Sandungan’ Anies Baswedan

Pasalnya, kata Benny, Anies Baswedan merupakan sosok yang potensial sebab memiliki integritas dan komitmen yang kuat dalam berbagai hal. Oleh sebab itu, banyak pihak yang cemas dengan hadirnya Anies Baswedan dalam kontestasi Pilpres nanti.

"Mereka tahu, karena itu mereka yang tidak menginginkan ini terjadi mulai cemas dan mulai menjagokan boneka-bonekanya," tandasnya.