Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pascagempa yang Banyak Diterima Suriah Justru Kecaman daripada Bantuan karena...

Pascagempa yang Banyak Diterima Suriah Justru Kecaman daripada Bantuan karena... Kredit Foto: VOP Today News
Warta Ekonomi, Damaskus -

Moskow telah lama berpendapat bahwa pengiriman bantuan ke barat laut Suriah dari Turki melanggar kedaulatan Suriah. Memperpanjang mandat untuk operasi bantuan tersebut telah mendorong perselisihan diplomatik antara Rusia dan kekuatan Barat di Dewan Keamanan.

Badan-badan bantuan, sementara itu, telah mencari cara agar bantuan terus mengalir ke daerah tersebut, termasuk melalui daerah-daerah yang dikuasai pemerintah.

Baca Juga: Orang WHO Soal Korban di Suriah: Bisa-bisa Mencapai 20.000 Korban Jiwa

"PBB dan mitra akan terus mencari cara untuk memperluas titik akses dan memastikan bahwa bantuan menjangkau yang paling rentan," kata El-Mostafa Benlamlih, pejabat tinggi kemanusiaan PBB untuk Suriah.

"Memastikan bahwa bantuan mencapai mereka yang paling membutuhkan akan membutuhkan kemauan politik dari semua aktor," katanya menambahkan.

Duta Besar Suriah untuk PBB Bassam Sabbagh meminta bantuan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam pertemuan pada Senin (6/2/2023). Namun dia mengatakan aliran bantuan harus dikoordinasikan dengan pemerintah dan dikirim melalui Suriah bukan melintasi perbatasan Turki.

Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad mengatakan pekan ini pemerintah siap "mengizinkan bantuan masuk ke semua wilayah selama tidak mencapai kelompok teroris bersenjata", mengacu pada pemberontak.

Mekdad mengatakan kepada penyiar Arab al-Mayadeen bahwa sanksi "meningkatkan kesulitan bencana".

Bulan Sabit Merah Suriah yang berbasis di Damaskus menyerukan pencabutan sanksi, yang telah lama disalahkan oleh pemerintah Suriah atas meningkatnya kesulitan ekonomi. Washington memperketat sanksi pada tahun 2020.

Negara-negara Barat mengatakan mereka bertujuan menekan Assad untuk mengakhiri penindasan dan merundingkan penyelesaian politik. Amerika Serikat mengatakan sanksi itu tidak menargetkan bantuan kemanusiaan.

Joshua Landis, kepala Pusat Studi Timur Tengah di Universitas Oklahoma, mengatakan Damaskus berusaha memanfaatkan bantuan "untuk melegitimasi rezim".

"Ada curahan belas kasih dari semua orang Arab dan dunia pada umumnya untuk warga Suriah yang telah sangat menderita. Assad akan mencoba mengeksploitasi ini," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: