Demokrat Siap Perbaiki Kualitas Pemberantasan Korupsi Jika Dipercaya Rakyat di Pemilu 2024

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan sangat disayangkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia kembali turun di 2022.

“Menurunnya IPK ini memang mencerminkan situasi terkini Indonesia. Banyak kebijakan yang tidak menunjukkan komitmen pemerintah dalam penegakan hukum yang berkeadilan dan komitmen dalam pemberantasan korupsi. Delapan tahun terakhir ini, memang Indonesia cenderung stagnan, berjalan di tempat,” jelasnya melalui keterangan tertulisnya, Kamis (09/02/23).

Berbicara mengenai komitmen penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, pemerintahan saat ini mesti belajar banyak dari era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tambahnya. 

Baca Juga: Duet Anies Baswedan dan AHY Juara di Voting Capres-Cawapres, Demokrat Tegaskan Soal Cawapres Diserahkan ke Anies

“IPK Indonesia dalam 10 tahun naik 14 poin, dari 20 ke 34. Sedangkan di era sekarang, selama 8 tahun, kenaikannya sangat minim. Bahkan, kini malah anjlok dan berada di posisi yang sama ketika awal pemerintahan Jokowi. Mandek, “ jelasnya. 

Bisa dikatakan kata Herzaky seakan-akan, 8 tahun pemerintahan saat ini tidak berbuat apa-apa untuk perbaikan Indonesia di bidang pemberantasan korupsi dan penegakan hukum.

“Karena itulah, kami, Demokrat, yakin bersama Koalisi Perubahan dan Mas Anies Baswedan, akan bisa memperbaiki dan meningkatkan IPK Indonesia jika dipercaya kembali memimpin Indonesia di 2024-2029,” katanya.