Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cegah Hoaks, Jabar Gulirkan Program Kejar Tabayyun di Kalangan Pesantren

Cegah Hoaks, Jabar Gulirkan Program Kejar Tabayyun di Kalangan Pesantren Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) menggulirkan program Keliling Jabar Belajar Literasi Baik Asyik dan Fun (Kejar Tabayyun) dengan membidik kalangan pesantren untuk mengantisipasi peredaran berita hoaks.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan langkah tersebut dilakukan sebab peredaran berita hoaks bukan saja terjadi di lingkungan masyarakat, melainkan sudah masuk ke ranah pesantren. 

Baca Juga: Geger Isu Penculikan Anak di Medsos, Polda Metro: Hoaks!!

"Tahun kemarin kepada masyarakat umum dan sekarang kepada pondok pesantren, karena mohon maaf, terkadang pondok pesantren pun agak sedikit tidak kuat ya untuk menahan gelombang informasi hoaks ini. Terutama para santri yang sudah melek teknologi di perkotaan," jelas Uu kepada wartawan di Pondok Pesantren Syamsul Ulum, Kota Bandung, Jumat (10/2/2023).

Pemdaprov Jabar melalui Jabar Saber Hoax memberikan pengertian dan bimbingan kepada para santri termasuk ustad dan ustadzah tentang informasi hoaks.

"Satu Minggu sekali kami meng-update dan memilah informasi yang beredar di masyarakat. Kalau tidak disaring seperti ini masyarakat banyak yang percaya dengan informasi yang beredar di media sosial," ungkapnya.

Uu mengimbau masyarakat untuk senantiasa selektif akan kebenaran sebuah informasi. Maka, kata dia, disarankan untuk melihat media massa yang mainstream

Baca Juga: Pupuk Subsidi Selalu Tersedia, KTNA Jabar Bantah Isu Pupuk Langka

"Kalau memang benar ada di media mainstream berarti informasi itu berdasarkan fakta sebenarnya," tegasnya.

Uu mencontohkan maraknya kasus penculikan terhadap anak. Akibat beredarnya informasi hoaks sehingga menimbulkan kesalahpahaman yang menimpa penjual jaket di Sumatera Selatan dengan dituduh sebagai penculik. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: