Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ustad Khalid Basalamah Ditolak Ceramah di Masjid Aljabbar, Wagub Jabar: Kalau Hanya untuk Memecah Belah Ummat, Ya...

Ustad Khalid Basalamah Ditolak Ceramah di Masjid Aljabbar, Wagub Jabar: Kalau Hanya untuk Memecah Belah Ummat, Ya... Kredit Foto: Suara.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, menanggapi kehebohan adanya penolakan terhadap Ustad Khalid Bassalamah yang rencananya akan memberi ceramah di Masjid Al Jabbar, Bandung, pada 18 Maret mendatang.

Menyikapi hal ini, Uu mengatakan Masjid Al-Jabbar adalah masjid milik seluruh umat Islam. Hal itu, bukan karena masjid tersebut dibangun APBD, tapi memang kepunyaan umat. 

Baca Juga: Kondisi Masjid di Pelosok Masih Memprihatinkan

"Oleh karena itu, silakan mempergunakan sepanjang untuk kemaslahatan ummat. Kemaslahatan bangsa, negara. Artinya, untuk membangun kesadaran dan ketakwaan, rasa nasionalisme, kebangsaan silakan. Toh agama juga seperti itu," ujar Uu kepada wartawan di Gedung Sate, Senin (13/3/2023).

Uu menilai, sepanjang tidak membawa kemudharatan dan tidak bertentangan dengan dasar negara serta tidak membuat perpecahan, pihaknya memperbolehkan Masjid Al Jabbar digunakan.

"Kalau tak membuat perpecahan, sah-sah saja tidak masalah (Masjid Al Jabbar, digunakan red)," katanya. 

Tetapi, kata dia, kalau pun menganggap ormas Islam tapi memecah belah ummat ia tak rela.

"Sekali pun mengaku sebagai ormas Islam, umat Islam kalau ceramah hanya untuk memecah belah ummat. Saya tidak rela, karena masjid itu bukan masjid dhiror. Dibuat hanya untuk memecah belah ummat. Al-Jabbar bukan masjid dhiror," paparnya.

Jadi, kata dia, kalau orang berceramah ujung-ujungnya menjadikan polemik, maka ia harap tidak boleh dipakai oleh siapa pun. 

Baca Juga: Soal Pernyataan Megawati ke Ibu-ibu Pengajian, Ustad Suparman Abdul Karim: Dia Mengingatkan agar Tak Lupa Kewajiban Sebagai Emak-emak!

"Sepanjang ceramah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, sah digunakan," katanya. 

Sebagai Wakil Ketua DKM, kata dia, ia memiliki kewenangan. "Kita ditutup sampai bulan puasa bukan menutup beliau ingin ceramah. Kalau sudah selesai pasti dibuka, museum Pak Gub yang menentukan," kata Uu. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: