Takut Dijarah, Toko-toko di Antakya Langsung Ditutup Pemiliknya
Dia mengatakan ada cukup pasukan keamanan di kota pada hari Minggu tetapi tidak ada dalam beberapa hari pertama setelah gempa.
"Polisi dan tentara yang tinggal di sini mengalami hal yang sama seperti yang kami alami. Jadi kami tidak dapat mengharapkan mereka mengambil tindakan yang diperlukan untuk beberapa hari pertama," katanya.
Berkan Yogurtcuoglu, manajer toko, mengatakan menjarah supermarket pada hari-hari pertama adalah hal yang normal karena bantuan dan perbekalan baru tiba belakangan.
"Untuk beberapa hari pertama, semua orang menjarah supermarket karena mereka perlu. Saya menjarah supermarket karena saya membutuhkan popok untuk anak-anak saya," katanya.
Meningkatnya insiden semacam itu juga telah memicu sentimen anti-imigran di kota dan di Turki, dengan beberapa orang yang berbicara dengan Reuters menyalahkan warga Suriah, Afghanistan, dan imigran lainnya atas penjarahan, tanpa memberikan bukti.
Mehmet Dilmez, seorang pemilik toko tekstil grosir, mengatakan para penjarah memasuki tokonya melalui belakang setelah sebuah bangunan runtuh di sana, membuka jalan masuk ke rumahnya.
"Mereka mengambil 70.000 lira dari laci. Mereka tidak mengambil banyak barang dagangan. Toko kami yang lain runtuh total. Barang-barang yang berserakan langsung dijarah. Kami menyelamatkan apa yang kami bisa," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement