Semacam Kasih Peringatan, Pakar Bilang Guncangan 'Luar Biasa' di Turkiye Sebaiknya Diteliti Lagi
Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 dan 7,6 SR yang melanda Turkiye selatan telah menewaskan lebih dari 30.000 orang sejauh ini. Berpusat di provinsi Kahramanmaras, gempa memengaruhi lebih dari 13 juta orang di 10 provinsi, termasuk Hatay, Gaziantep, Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.
Para ahli menilai, guncangan “luar biasa” tersebut perlu studi lebih lanjut tentang data terbaru setelah gempa yang kuat. Tiziana Rossetto, seorang profesor teknik gempa di University College London, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pusat gempa, Kahramanmaras, diketahui sangat seismik.
Baca Juga: Kacau, Otoritas Turkiye Tangkap 64 Orang yang Jarah Bangunan Rusak Bekas Gempa
“Namun, ini adalah peristiwa yang sangat besar,” katanya, seraya menambahkan bahwa gempa pertama memicu gempa kedua di patahan berbeda, di patahan Anatolia Timur.
“Jadi apa yang kita alami di sini adalah situasi di mana Anda mengalami satu gempa bumi yang sangat besar, yang dengan sendirinya menghancurkan, atau bisa menghancurkan, diikuti secara berurutan dengan sangat cepat oleh gempa bumi yang sangat besar lainnya,” kata Rossetto.
“Jadi, ini bukan acara biasa. Dan menurut saya itu bukan sesuatu yang kita pikirkan, itu jelas bukan sesuatu yang kita pikirkan dalam pengaturan desain seismik,” bantahnya.
Rossetto juga membandingkan gempa Senin dengan gempa Northridge 1994 yang melanda patahan San Andreas di California.
Dia mengatakan gempa California berkekuatan 6,7 menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur, jembatan, jalan, dan bangunan, namun, ada tingkat pelepasan energi yang jauh lebih rendah daripada gempa pertama di Turkiye, “yang setidaknya 30 kali lebih banyak dalam hal energi. melepaskan."
“Jadi, Anda tahu, kita bisa memperkirakan gempa besar ini akan menyebabkan banyak kerusakan, tapi itu sebabnya kita perlu bersiap-siap,” tambah profesor itu.
Gempa bumi besar
Butuh waktu lama, kata Rossetto, untuk mengumpulkan energi untuk menciptakan gempa bumi yang begitu besar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement