Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terbelahnya Kebun Zaitun Gara-gara Gempa Dahsyat di Turki, Begini Penampakannya

Terbelahnya Kebun Zaitun Gara-gara Gempa Dahsyat di Turki, Begini Penampakannya Kredit Foto: Reuters/Ihlas News Agency
Warta Ekonomi, Ankara -

Kebun zaitun yang hijau terbelah menjadi dua selama gempa dahsyat minggu lalu di Turki. Ini menciptakan sebuah lembah sepanjang 984 kaki (sekitar 300 meter) yang sekarang membagi wilayah tersebut.

Rekaman luar biasa dari kebun zaitun yang terbelah telah muncul dari distrik Altinozu tenggara Turki, yang berbatasan dengan Suriah, menunjukkan jurang bergerigi, berwarna pasir, seperti ngarai. Belahannya mencapai lebih dari 130 kaki (40 meter).

Baca Juga: Dengerin, Ini Pesan Turki buat Negara-negara di Dunia

Penciptaannya adalah pertunjukan lain dari kekuatan dahsyat gempa berkekuatan 7,8, Senin (6/2/2023) lalu, yang menewaskan puluhan ribu orang di Suriah dan Turki dan menghancurkan seluruh blok kota.

Irfan Aksu, yang tinggal di lingkungan itu, mengatakan kepada kantor berita Turki Demioren News Agency bahwa ketika gempa dimulai Senin (6/2/2023) lalu, gempa itu menciptakan "suara yang luar biasa" di tempat tinggalnya.

"Itu seperti medan perang ketika kita bangun," katanya, seperti dikutip CNN.

Dia memohon para ahli untuk memeriksa daerah tersebut untuk kemungkinan kerusakan di masa depan.

"Ini bukan kota kecil, ada 1000 rumah, dan 7000 ribu orang tinggal di sini," katanya.

"Tentu saja, kami takut ... jika sedikit lebih dekat, itu akan terjadi di tengah kota kami," ujarnya.

Gempa Senin (6/2/2023) lalu adalah yang terkuat yang melanda di mana pun di dunia sejak gempa berkekuatan 8,1 SR melanda wilayah dekat Kepulauan Sandwich Selatan di Samudra Atlantik selatan pada tahun 2021, meskipun lokasi terpencil dari insiden itu mengakibatkan sedikit kerusakan.

Turki tidak asing dengan gempa bumi yang kuat, karena terletak di sepanjang batas lempeng tektonik. Tujuh gempa berkekuatan 7,0 atau lebih besar telah melanda negara itu dalam 25 tahun terakhir, tetapi Senin (6/2/2023) lalu adalah yang paling mematikan.

Sejumlah faktor telah berkontribusi untuk membuat gempa ini begitu mematikan. Salah satunya adalah waktu terjadinya.

Dengan gempa yang terjadi pada pagi hari, banyak orang yang sedang berada di tempat tidur saat gempa terjadi, dan sekarang terjebak di bawah reruntuhan rumah mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: