Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bantah Bagi-bagi Wilayah dengan Rusia, Volodymyr Zelensky: Kami Bertempur Habis Kalau Terjadi

Bantah Bagi-bagi Wilayah dengan Rusia, Volodymyr Zelensky: Kami Bertempur Habis Kalau Terjadi Kredit Foto: Layanan Pers Kepresidenan Ukraina
Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah membantah adanya kesepakatan dan mengesampingkan penyerahan salah satu wilayah negaranya dalam kesepakatan damai yang potensial terjadi dengan Rusia.

Hal itu Zelensky tegaskan dalam sebuah wawancara dengan BBC dalam rangka menandai satu tahun perjalanan invasi skala penuh Rusia ke wilayah Ukraina. Dalam kesempatan itu, Zelensky memperingatkan bahwa mengakui tanah Ukraina, berarti Rusia dapat terus kembali menginvasi wilayahnya.

Baca Juga: Sumpah Zelensky Ogah Berkompromi dengan Rusia: Senjata Satu-satunya yang Dipahami

Sementara Zelensky hanya yakin hanya pasokan senjata Barat yang akan membawa perdamaian lebih dekat. Dia juga mengatakan serangan musim semi yang dulu sempat diprediksi, kini telah dimulai.

"Serangan Rusia sudah terjadi dari beberapa arah," katanya.

Namun, Zelensky yakin pasukan Ukraina dapat terus melawan Rusia sampai mereka dapat melancarkan serangan balasan. Meskipun dia mengulangi seruannya untuk lebih banyak bantuan militer dari Barat.

“Tentu saja, senjata modern mempercepat perdamaian. Senjata adalah satu-satunya bahasa yang hanya dipahami Rusia,” kata Zelensky, dilansir dari BBC, Kamis (16/2/2023).

Sebelumnya Zelensky telah bertemu dengan para pemimpin Uni Eropa dan Inggris pekan lalu, dalam upaya untuk meningkatkan dukungan internasional dan meminta bantuan pasokan senjata modern untuk mempertahankan negaranya. Namun ketika presiden Ukraina meminta jet tempur modern, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan tidak ada yang tidak mungkin.

Tapi Kiev menjadi semakin frustrasi dengan kecepatan kedatangan senjata Barat, yang disebut cukup lamban. Pengiriman tank tempur - yang dijanjikan bulan lalu oleh sejumlah negara Barat, termasuk Jerman, AS, dan Inggris - diperkirakan masih beberapa minggu lagi untuk tiba di medan perang.

Presiden Zelensky juga membahas ancaman pemimpin Belarus Alexander Lukashenko untuk berperang bersama pasukan Rusia dari wilayahnya jika seorang tentara Ukraina melintasi perbatasan. "Saya harap (Belarusia) tidak akan bergabung (perang)," katanya.

"Jika itu terjadi, kami akan bertarung dan kami akan bertahan hidup," tambahnya.

Presiden Belarusia telah mengizinkan Rusia menggunakan wilayah Belarusia sebagai pos serangan ke Ukraina, dan Zelensky mengatakan itu akan menjadi kesalahan besar, tambahnya.

Presiden Belarusia telah mengizinkan Rusia menggunakan wilayah Belarusia sebagai pos serangan ke Ukraina, dan Zelensky mengatakan itu akan menjadi kesalahan besar, tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: