Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rusia Bilang Gawat, Kedaulatan Negara Ini Terancam Oleh Ukraina karena...

Rusia Bilang Gawat, Kedaulatan Negara Ini Terancam Oleh Ukraina karena... Kredit Foto: Getty Images
Warta Ekonomi, Moskow -

Kementerian Pertahanan Rusia pada Kamis (23/2/2023) malam mengklaim bahwa Ukraina bersiap-siap untuk menginvasi wilayah Transnistria yang memisahkan diri dari Moldova.

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan, telah berlangsung penumpukan personel dan peralatan militer Ukraina yang signifikan di dekat perbatasan Ukraina-Transnistria. Dalam laporan diterangkan tentang penyiapan posisi artileri dan peningkatan penerbangan pesawat tak berawak yang "belum pernah terjadi sebelumnya" di wilayah tersebut.

Baca Juga: Awas, Pakar Bilang Perang Energi Uni Eropa dengan Rusia Belum Berakhir karena...

"Angkatan Bersenjata Rusia akan merespons dengan tepat terhadap provokasi yang akan datang dari pihak Ukraina," kata kementerian itu, seperti dilansir RT.

Dalam sebuah pernyataan pada Kamis, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa potensi serangan dari Ukraina "akan dilakukan sebagai tanggapan atas serangan Rusia dari wilayah Transnistria." 

Wilayah di tepi kiri Sungai Dniester itu memisahkan diri dari Moldova dan mendeklarasikan diri sebagai republik merdeka pada awal 1990-an. Penduduknya yang sebagian besar berbahasa Rusia tidak ingin tetap menjadi minoritas di negara itu, yang merdeka pada saat pecahnya Uni Soviet.

Sekitar 1.100 tentara Rusia ditempatkan di Transnistria sebagai penjaga perdamaian, memantau gencatan senjata tahun 1992 antara pasukan Moldova dan pasukan lokal. Diperkirakan, setengah dari 500 ribu penduduk Transnistria kini memiliki kewarganegaraan Rusia.

Valeriu Mija, Menteri Pertahanan Moldova, menepis klaim Rusia itu sebagai "sebuah elemen dari operasi psikologis." Ia menambahkan bahwa pihak berwenang sedang memantau situasi di lapangan.

Berita ini muncul di tengah ketegangan antara Moskow dan Chisinau. Presiden Moldova Maia Sandu menuduh Rusia pada awal bulan ini berencana untuk menggulingkan pemerintahan di negaranya. Pada hari Selasa, Perdana Menteri Dorin Recean mengatakan bahwa pasukan penjaga perdamaian Rusia harus meninggalkan Transnistria.

Moskow membantah tuduhan merencanakan kudeta di Moldova dan mengatakan bahwa pihaknya tidak berusaha mencampuri urusan dalam negeri negara itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: