Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gandeng ASEAN Youth Organization, BINUS International Berupaya Tangkal Hoax melalui ASEAN Cybersecurity Skilling Programme

Gandeng ASEAN Youth Organization, BINUS International Berupaya Tangkal Hoax melalui ASEAN Cybersecurity Skilling Programme Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

BINUS International bekerja sama dengan ASEAN Youth Organization menggelar acara pelatihan keamanan siber (cybersecurity) dengan tema 'ASEAN Cybersecurity Skilling Programme' baru-baru ini yang bertujuan untuk menangkal banyaknya hoax atau kabar bohong yang beredar di internet.

ASEAN Youth Organization merupakan organisasi non-pemerintah (NGO) internasional yang memiliki misi untuk meningkatkan pemahaman para pemuda dan pemudi di wilayah Asia Tenggara tentang isu terkini. Hal tersebut bertujuan untuk menjunjung motto organisasi ASEAN, yaitu satu visi, satu identitas, dan satu komunitas, sebab mereka percaya bahwa upaya peningkatan dunia dimulai dari generasi muda.

"Kami senang sekali bisa bekerja sama dengan AYO (ASEAN Youth Organization), karena jangkauan organisasi ini sangat luas dan misinya sangat mulia, terlebih dengan kemajuan teknologi sekarang," ucap Ardimas Andi Purwita, selaku Subject Content Coordinator dari BINUS International.

Ardimas mengungkapkan bahwa ajang kerja sama dengan AYO semakin mengukuhkan status BINUS International sebagai perguruan tinggi yang memiliki global experience. Dengan kurikulum teknologi terkini dan track record yang sudah terbukti, tidak mengherankan apabila kampus BINUS dipilih sebagai ajang pelatihan Cybersecurity Skilling Programme.

ASEAN Cybersecurity Skilling Programme adalah acara pelatihan yang bertajuk 'Cybersecurity Skilling Programme dalam Menangkal Hoax di Dunia Maya' ni berisi sejumlah sesi pemaparan materi tentang keamanan siber dan literasi digital dari para ahli teknologi.

Beberapa pembicara yang menghadiri seminar tersebut adalah Ardimas Andi Purwita dari BINUS International serta Saur Parulian, seorang Master Trainer dari ASEAN Youth Organization.

Senjaya Mulia, yang merupakan pendiri dari ASEAN Youth Organization, memaparkan bahwa tema yang berkaitan dengan hoax di internet sengaja dipilih karena banyaknya kabar bohong yang beredar di kalangan masyarakat. Hal ini tentunya selaras dengan urgensi keadaan darurat keamanan digital di Asia Tenggara maupun Indonesia.

"Saat puncak pandemi [COVID-19] kemarin, kita melihat ada ribuan berita bohong yang tersebar setiap harinya sehingga meresahkan masyarakat," ujar Senjaya.

Baik Senjaya maupun Ardimas percaya bahwa kunci dari mencegah dampak buruk hoax di internet dimulai dari pengetahuan mendasar. Selain itu, kehidupan sehari-hari generasi muda saat ini sudah tidak terpisahkan dari teknologi serta dunia maya. Maka dari itu, mereka harus mampu meningkatkan keterampilan dalam menelusuri dunia online, terutama dari segi literasi keamanan siber.

Harapannya, acara pelatihan ASEAN Cybersecurity Skilling Programme mampu membekali generasi muda dengan skill serta ilmu yang mumpuni untuk menjadi Master Trainer. Kemudian, sebagai Master Trainer, mereka bisa menyebarkan informasi tentang pentingnya mengetahui cara memilah dan mencerna informasi yang beredar di internet secara kritis. Pada akhirnya, inisiatif ini akan meningkatkan literasi digital Indonesia dalam kancah dunia.

"Tidak bisa dimungkiri kalau internet itu memang sangat kuat. Teknologi ini seperti pisau bermata dua. Kalau sampai salah digunakan, yang ada merugikan diri sendiri dan masyarakat. Jadi, kita harus pandai-pandai menggunakannya, dimulai dengan berpikir kritis dulu saat berinternet," tutup Ardimas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel: