Bule Rusia Sudah Tahu Salah tapi Enggak Tahu Diri, Moscow Cabang Bali: Ini Penyakit Russian Bubble

Akun Instagram @moscow_cabang_bali mengungkapkan sejumlah kelakuan para wisatawan mancanegara (wisman) khususnya yang berasal dari Rusia. 

Kepada Coconuts Bali, pemilik akun yang meminta dianonimkan karena alasan keamanan mengatakan, menurut beberapa laporan yang diterima, para bule Rusia punya "penyakit" yang dinamakan "Russian Bubble".

Baca Juga: Moscow Cabang Bali Bongkar Kelakuan Absurd Bule-bule Rusia yang Rugikan Warga

"Pertama, 'Russian Bubble', mereka (warga negara Rusia) lebih suka berbelanja dengan 'orangnya sendiri' melalui Telegram, melakukan transaksi menggunakan cryptocurrency atau mata uang rubel Rusia," katanya, seperti dikutip Warta Ekonomi.

Kemudian, tambahnya, karena penegakan hukum yang kurang memadai, kita dapat melihat bahwa mereka berani mempromosikan diri secara terang-terangan karena merasa berhak karena memiliki KITAS (izin tinggal sementara).

"Mereka juga diketahui memasang plat nomor Rusia di kendaraan mereka," tuturnya.

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Promosi umkm bali gratis (@moscow_cabang_bali)

Tampaknya ada kesalahan persepsi antara izin tinggal sementara dan izin kerja. Beberapa orang berpikir bahwa memiliki KITAS berarti mereka dapat bekerja apa saja yang mereka inginkan.

Ada laporan orang yang menggunakan KITAS untuk berbagai keperluan. Misalnya, seseorang mungkin memiliki KITAS untuk pekerjaan mereka sebagai art director, tetapi kemudian mereka bekerja di pekerjaan lain, sebagai fotografer atau seniman tato.

Dalam kasus lain, satu orang memiliki KITAS yang memberi hak untuk berinvestasi di negara tersebut, tetapi kemudian bekerja sebagai DJ.

"Ada juga fenomena 'menormalkan' bahasa Rusia sebagai subkultur di Bali, di mana di beberapa restoran, mereka mulai menggunakan bahasa Rusia di menu dan papan nama," ungkap pemilik @moscow_cabang_bali.