Seruan Tak Bayar Pajak Dibalas Ancaman Harga BBM Naik 3X Lipat, Said Didu Geram: Tanda-Tanda Sudah Frustrasi

Warta Ekonomi, Jakarta -

Kasus yang menjerat pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo, menuai reaksi keras dari masyarakat. Dengan fakta kekayaan pejabat pajak yang fantastis dan dugaan kejahatan korupsi hingga pencucian uang, telah memberi keraguan kepada masyarakat untuk membayar pajak kepada negara.

Reaksi masyarakat tersebut pun dibalas dengan ancaman oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Dalam pernyataannya, Sri Mulyani menyebut bahwa jika rakyat tidak membayar pajak, harga BBM bisa naik hingga tiga kali lipat. Pernyataan Sri Mulyani itu pun menggelitik mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu.

Baca Juga: Buntut Kasus Rafael Alun, KPK Curigai Pegawai Pajak yang Rangkap Konsultan: Mau Menggelapkan Harta?

"Keluar lagi pernyataan Sri Mulyani bahwa kalau rakyat tidak bayar pajak, harga BBM naik tiga kali lipat. Ini adalah pernyataan frustrasi," pungkas Said Didu dalam YouTube Manusia Merdeka-MSD, disimak pada Jumat, 10 Maret 2023. 

Said Didu pun mempertanyakan, adakah selama ini rakyat tidak bayar pajak? Sebab, hampir semua komponen memaksa rakyat untuk membayar pajak. Rakyat pun tidak bisa untuk tidak membayar pajak dengan sistem yang diberlakukan pemerintah saat ini. Mulai dari pembelian listrik, pembelian BBM, hingga pembelian bahan pokok sehari-hari, itu semua sudah dikenakan pajak dan tidak bisa dihindari oleh rakyat.

Baca Juga: Pejabat Pajak Bermasalah, Said Didu: Mereka Tuh Enggak Peduli Renumerasi, Soalnya...

"Saya bayar listrik kena pajak, beli BBM kena pajak, beli kebutuhan pokok kena pajak, makan di restoran kena pajak. Itu bayar pajak semua, terus gimana caranya kita nggak bayar pajak? Makanya ini pernyataan frustrasi," tegasnya lagi.