Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terbongkar! Sebelum Kebakaran, Depo Pertamina Plumpang Berstatus Bahaya!

Terbongkar! Sebelum Kebakaran, Depo Pertamina Plumpang Berstatus Bahaya! Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam jadi sorotan tajam. Kebakaran tersebut diketahui memakan belasan korban jiwa. Ribuan orang terpaksa mengungsi dampak insiden ini. Sebelum terbakar, ternyata Depo Plumpang telah dinyatakan kategori 'bahaya satu'. 

Hal ini diungkapkan Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto. Padahal, Komisi VII DPR sudah berulang kali minta Pertamina atau pemerintah melalui Kementerian ESDM untuk mengaudit ulang seluruh fasilitas Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia, terutama kilang minyak.

“Kami Komisi VII DPR sudah berulang-ulang, bahkan dua tahun lalu khusus untuk Depo Plumpang itu sudah kita nyatakan istilahnya bahaya satu sehingga harus dipindahkan,” ujar Sugeng kepada wartawan, kemarin. 

Menurut Sugen, umur kilang atau tangki timbun di Plumpang dibangun sejak tahun 1970-an, jadi sudah terkategori tua. 

Baca Juga: Kalau Mau Main 'Salah-salahan' Soal Tragedi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jokowi Disebut Lebih Salah Dibandingkan Anies Baswedan!

Adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem, membuat standar variable keamanan harus ditinjau ulang. Ia geram karena kebakaran juga pernah terjadi pada tahun 2009 silam di Depo Plumpang.

Untuk itulah, Komisi VII akan memanggil Pertamina untuk memberi laporan secara komprehensif terkait peristiwa tersebut. 

“Akan kita panggil seluruh pemangku kepentingan yang berkaitan dengan kilang ini, yang sudah tentu adalah Pertamina, untuk bertanggung jawab melebihi yang lain,” ujarnya.

Baca Juga: Warga Jakarta Keturunan Tionghoa Tak Setuju Anies Baswedan Disebut Pemimpin Intoleran, Alasannya Bisa Bikin Buzzer Kelojotan!

Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara malam itu diduga pemicunya kebocoran pipa. Berdasarkan data sementara yang diterima BPBD DKI, tercatat 17 korban tewas, 49 orang luka berat dan dua orang luka sedang. 

Para korban dilarikan ke sejumlah rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis, di antaranya RSUD Koja, RS Tugu, RS Mulyasari, RS Pelabuhan dan RS Firdaus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: