Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belajar Ilmu Menipu dari Ayah Puan Maharani

Belajar Ilmu Menipu dari Ayah Puan Maharani Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K

Sifat lain dari Mega-Taufiq adalah ketika menghadapi orang yang tidak disukai oleh keduanya. Mega disebut lebih kelihatan ketika tak menyukai seseorang. Berbeda dengan Taufiq, yang lebih pandai menutupi rasa ketidaksukaannya.

"Beda dengan TK, susah dibaca. Kita tidak tahu apakah dia senang atau tidaknya. Dia buat suasana cair begitu saja. Suatu ketika dia mengajari ilmu baru kepada saya. TK bilang: Kalau kita tidak pernah menipu orang, kita ditipu itu namanya nasib. Kalau kita biasa menipu orang dan kena tipu, itu namanya sakit," jelasnya.

"Setelah itu dia memberi ilmu ketiga: Kita menikmati kalau kita ditipu," tutur Panda.

Yang ketika itu langsung dia praktikkan di depan saya. Saat itu kami sedang berada di teras rumahnya di Jalan Teuku Umar. Ada seseorang yang menurut TK menipu dirinya.

"Orang yang sudah menipu itu masih kau terima,?" tanyaku kepada TK.

"Terimalah, kita nikmati dulu ditipu dia," jelasnya.

Kemudian yang bersangkutan masuk dan kami duduk bertiga di ruang tamu. Saya melihat tamu itu bercerita panjang lebar tentang suatu proyek dan kelihatannya TK menaruh perhatian yang serius.

"Saya sudah bicara dengan menterinya. Datangilah," ujar TK.

Setelah orang itu pulang, TK mengatakan bagaimana nikmatnya tipuan dari orang yang kita ketahui sedang mencoba menipu karena sebelumnya memang pernah menipu kita.

"Si Menteri yang disebut itu pun sudah menolak orang tersebut. Bahkan untuk bertemu dengan orang itu pun sang menteri tidak mau, dan itu yang diharapkan Taufiq karena itu jelas melanggar undang-undang," jelasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: