Gencatan Senjata Ukraina Gak Diterima Amerika, Bikin Geleng-geleng!
Washington dengan tegas menentang gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina karena inisiatif perdamaian apapun tidak dapat diterima dalam situasi saat ini, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat John Kirby.
Pejabat senior Gedung Putih ini membuat pernyataan tersebut pada Minggu (19/3/2023) dalam sebuah wawancara dengan Fox News.
Baca Juga: Menggelegar, Janji Xi Jinping Sukses Bikin Putin Kagum, Amerika Cs Sudah Siap?
Kirby menyinggung tentang kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Moskow untuk bertemu dengan mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, dan menyatakan bahwa jika ada inisiatif perdamaian yang dihasilkan dari pertemuan mereka, Washington akan menolaknya.
"Apa yang telah kami katakan sebelumnya, dan kami akan mengatakannya lagi hari ini, bahwa jika keluar dari pertemuan ini, ada semacam seruan untuk gencatan senjata, itu tidak akan dapat diterima karena yang akan terjadi hanyalah meratifikasi penaklukan Rusia hingga saat ini," kata Kirby.
Moskow dan Beijing telah meningkatkan kerja sama dan hubungan mereka akhir-akhir ini, kata pejabat itu, menegaskan bahwa kedua negara telah bergabung untuk merusak dan menulis ulang apa yang disebut sebagai aturan main secara global.
"Rusia dan China adalah dua negara yang menentang tatanan berbasis aturan internasional yang telah dibangun oleh AS dan begitu banyak sekutu dan mitra kami, sejak akhir Perang Dunia II," katanya.
Baru-baru ini, China mengajukan 12 poin peta jalan untuk mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina, yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun.
China telah mengambil sikap netral dalam permusuhan ini, berulang kali mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dan berpegang teguh pada diplomasi untuk menemukan resolusi.
Meskipun peta jalan China telah disambut baik di Moskow, peta jalan tersebut telah menerima sambutan dingin di Barat. Beberapa pejabat tinggi telah menepis upaya Beijing untuk bertindak sebagai mediator, dan menuduhnya berpihak pada Moskow.
Presiden AS Joe Biden, misalnya, secara terbuka mempertanyakan motif Beijing dan menyuarakan kecurigaan atas reaksi Moskow terhadapnya.
"Putin memuji hal itu, jadi bagaimana mungkin itu bagus?" kata presiden AS tak lama setelah rencana itu diumumkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement