Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Larangan Buka Bersama dari Presiden Jokowi, Rocky Gerung: Argumen Pemerintah Tidak Masuk Akal!

Soal Larangan Buka Bersama dari Presiden Jokowi, Rocky Gerung: Argumen Pemerintah Tidak Masuk Akal! Kredit Foto: Instagram Rocky Gerung Official
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan alasan Presiden Jokowi membuat peraturan larangan berbuka puasa bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah satu argumen yang tidak masuk diakal. 

Sebelumnya, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mengingbau agar pejabat negri tidak menggelar buka puasa bersama di bulan Ramadan 1444 H.

Arahan Jokowi ini sebagaimana disampaikan melalui Sekretaris Kabinet atau Mensesneg Pramono Anung lewat Surat Sekkab bernomor 38/Seskab/DKK/03/2023 pada 21 Maret 2023.

Baca Juga: Waduh... Gegara Mobil Sri Mulyani Masuk Apron Bandara, Rocky Gerung Sebut Menteri-menteri yang Lain Bakal Cemburu

Adapun isinya, surat tersebut memberikan arahan terkait Penyelenggaraan Buka Puasa Bersama tersebut ditujukan kepada Menteri Kabinet Indonesia Maju, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala Badan/Lembaga.

Baca Juga: Mencengangkan! Pak Pendeta Bongkar Kisah Anies Baswedan Buat Majelis Satu Gereja Menangis: Saya Emosional Juga Menceritakannya...

Berikut isi tiga poin arahan Presiden RI Joko Widodo yang disampaikan pada 21 Maret 2023:

  • Penanganan Covid-19 saat ini dalam transisi dari pandemi menuju endemic. Sehingga masih diperlukan kehati-hatian.

  • Sehubungan dengan hal tersebut, pelaksanaan kegiatan Buka Puasa Bersama pada bulan suci Ramadan 1444H agar ditiadakan.

  • Menteri Dalam Negeri agar menindaklanjuti arahan tersebut di atas kepada para Gubernur, Bupati, dan Walikota.



“Ya ini satu tanda-tanda sosiologis bahwa pertama ketidakpercayaan publik itu naik terus,” kata Rocky melansir dari youtube channelnya, Senin (27/03/23). 

“Jadi apapun yang diucapkan sebagai argumen dari Presiden Jokowi dan ‘cunguk-cunguknya’ ini  artinya orang yang terus-menerus menjilat Jokowi itu dengan melakukan semacam revisilah atau koreksi, klarifikasi tetap yang disasar adalah presiden Jokowi,” tambahnya.

Karena ini kata dia adalah soal melarang orang buka puasa yang secara tradisional dianggap sebagai upaya untuk mengakrabkan persahabatan dan keluarga.

Baca Juga: Larangan Bukber dan Izin Timnas Israel Tak Sesuai Konstitusi, Rocky Gerung Heran dengan Pembuat Kebijakan: Di Mana Otakmu?

“Ya kan nggak ada orang buka puasa terus bawa hadiah Rubicon, enggak ada orang buka puasa bikin dia di hotel mewah dengan 20 miliar misalnya,” katanya.

“Ya kan buka puasa bersama ini kan kultural sebetulnya tuh, dan tentu semua orang tahu apa yang harus dilakukan di rumah-rumah tuh,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: