Laba Mengembang Hingga 52,4%, Emiten Sari Roti Sepakat Bagikan Dividen Sebesar Rp607 Miliar

Setelah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham melalui gelaran Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Rabu, 5 April 2023 lalu, PT Nippon Indosari Corpindo (ROTI) sepakat untuk membagikan dividen. Adapun total nilai dividen yang akan disebar pada akhir bulan ini mencapai Rp607 miliar.

Dewan Direksi Nippon Indosari mengatakan bahwa sepanjang tahun lalu, perusahaan yang identik dengan merek dagang Sari Roti itu mengalami kenaikan laba yang cukup signifikan, yaitu sebesar 52,4% dari perolehan tahun sebelumnya. Dengan demikian, keuntungan itu pun akan dibagikan kepada para pemegang saham yang berhak mendapatkannya.

Baca Juga: Masih Jadi Kegemaran Keluarga Indonesia, Laba Bersih Sari Roti Melonjak 52,4% Sepanjang 2022!

“Kami akan membagikan dividen tunai selambat-lambatnya pada tanggal 28 April 2023 mendatang,” ujar Dewan Direksi Nippon Indosari dalam keterbukaan informasi, Jakarta, Kamis, 6 April 2023.

Selain membahas dividen, dalam RUPST yang dirampungkan kemarin, para peserta rapat turut menyetujui penunjukkan Kantor Akuntan Publik terdaftar dan pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium serta syarat penunjukkan.

Mereka juga menyepakati pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menentukan besaran gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Nippon Indosari.

Baca Juga: Bank bjb Sebar Dividen Seharga Rp104,55 per Lembar, Intip Jadwal Pembagiannya!

Sebagai informasi tambahan, sepanjang tahun 2022, kinerja keuangan perusahaan tersebut menunjukkan performa yang impresif. Pasalnya, Nippon Indosari berhasil membukukan nilai penjualan bersih senilai Rp3,93 triliun atau setara dengan kenaikan sebesar 19,7%.

Baca Juga: Laba Melompat 11%, Astra Graphia Mau Bagi-Bagi Dividen Senilai Rp29 per Lembar

Angka penjualan bersih itu diperoleh dari wilayah barat, timur, dan tengah Indonesia. Penjualan di wilayah barat dan timur diketahui sama-sama menyumbang Rp1,74 triliun, sedangkan perdagangan di wilayah tengah berkontribusi Rp2,19 triliun.