Hadapi Persaingan Ketat di Era Digitalisasi, Bank DKI Lakukan Transformasi 5.0

Menjawab kebutuhan transaksi lintas negara, Bank DKI telah menjalin kolaborasi pula dengan PT Rintis Sejahtera selaku pengelola Jaringan PRIMA. Jalinan kolaborasi ini menjadikan Bank DKI sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) pertama dalam pengembangan jaringan transaksi pembayaran di luar negeri.

Selain aspek digitalisasi, Bank DKI juga melakukan kolaborasi dengan BPD melalui Kelompok Usaha Bank (KUB).

“Kerja sama KUB diyakini akan membawa banyak manfaat, seperti penguatan infrastruktur teknologi akan semakin efisien dan berdaya saing tinggi sehingga memberikan competitive advantage, antara lain kerja sama co-branding berupa digital banking e-channel (JakCard, Jakone Mobile, Jakone Pay, digital lending, dan CMS) hingga peningkatan daya saing BPD melalui akselerasi pertumbuhan bisnis baik dari sisi funding maupun lending,” ungkap Fidri.

Kolaborasi dalam lingkup internal perseroan juga dilakukan dengan penerapan Dual Banking Leverage Model (DBLM), yaitu Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Konvensional Bank DKI dapat melayani dan memproses pembiayaan dengan skema syariah, seperti KUR, pembiayaan investasi, modal kerja, ritel dan mikro, serta konsumer iB, termasuk untuk layanan tabungan, giro, dan deposito, sebagai perluasan akses layanan keuangan syariah bagi nasabah.

Lebih lanjut Fidri menjelaskan bahwa dorongan mewujudkan transformasi dan upaya digitalisasi yang dilakukan Bank DKI merupakan respons dalam menjawab kondisi ketidakpastian dan tantangan yang semakin dinamis. Adopsi teknologi yang semakin cepat serta pola transformasi digital yang berfokus pada customer centric yang tertuang dalam program Transformasi 5.0 menjadi agenda yang akan diteruskan Bank DKI dalam menjawab tantangan ke depan. 

“Hal ini sejalan dengan Visi Bank DKI, yakni Menjadi Bank Pilihan untuk Jakarta yang Maju dan Sejahtera,” tutupnya.