Seperti Auto Pilot, Demokrat Bilang DKI Jakarta Makin Semrawut Sejak Dipegang Heru
Ketua DPC Partai Demokrat Jakarta Timur Muhammad Alhamid menilai kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tak memberikan dampak signifikan akan perbaikan kota Jakarta.
Bahkan, pihaknya menilai Jakarta autopilot sehingga membuat Jakarta semakin semrawut. Hal ini diungkapkan Alhamid dalam “Konsolidasi Ramadan Demokrat Jaktim”.
"Sejak berganti kepemimpinan di Jakarta, kota ini semakin semrawut. Semakin macet tak karuan. Pak Pj ini, meski terus keliling melakukan sidak, seperti tak memberikan dampak apapun" ujar Alhamid dalam keterangannya, Kamis (20/4).
Padahal, Heru Budi diberi amanat oleh presiden untuk menuntaskan sejumlah persoalan seperti kemacetan, banjir hingga percepatan pemulihan ekonomi Jakarta. Namun, kata dia, Jakarta saat ini semakin berantakan dengan kepadatan lalu lintas yang tidak terkendali.
"Contoh yang ramai kemarin di persimpangan jalan Santa, sudah jelas dibuatkan jalur pedestrian buat pejalan kaki dan pesepeda. Kini malah dihancurkan dan menjadi fungsi jalan kendaraan bermotor. Alhasil, titik itu semakin macet tak terkendali," protesnya.
Untuk itu, pihaknya mendorong Heru Budi untuk melakukan terobosan yang baik dan inovatif dalam mengelola kota Jakarta. Dia memastikan, Demokrat tak segan untuk mengkritik kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat.
Di lokasi yang sama, Ketua Demokrat Jakarta Mujiyono menegaskan bahwa konsolidasi Ramadan ini dikemas dalam bentuk buka bersama (Bukber) di seluruh wilayah Jakarta baik pengurus dari tingkat ranting, PAC, DPC hingga DPD serta para bakal calon legislatif (bacaleg).
Konsolidasi dan Bukber Demokrat Jakarta Timur ini digelar pada 18 April 2023 kemarin untuk menyuarakan perubahan dan perbaikan. "Acara konsolidasi Ramadan 1444 H ini kami gelar sekaligus buka bersama bacaleg dan pengurus di setiap level, dari ranting, PAC, DPC hingga DPD Demokrat Jakarta," kata Mujiyono.
Dia mengingatkan agar seluruh pengurus partai hingga lapisan terbawah solid dalam memenangkan partai di pileg 2024. “Kekuatan partai berada di kader. Menang tidak cukup dengan hanya teriakan atau yel-yel saja,” tuturnya. Menurutnya, Demokrat Jakarta harus menjadi bagian dalam memenangkan hati, pikiran, dan suara rakyat dengan kerja keras.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait:
Advertisement