Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Triple Kill Keok di Pilpres Hingga Diejek Lawan Politik, Prabowo Masih Ogah Nyerah: Saya Dididik oleh Pelatih Angkatan 45!

Triple Kill Keok di Pilpres Hingga Diejek Lawan Politik, Prabowo Masih Ogah Nyerah: Saya Dididik oleh Pelatih Angkatan 45! Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merespons ejekan yang dilayangkan oleh Politisi PDIP Adian Napitupulu terkait dirinya yang sudah tiga kali gagal saat mengikuti Pilpres.

Menteri Pertahanan itu menegaskan dirinya tidak tersinggung. Menurut Prabowo, kritikan itu justru semakin memantik semangatnya untuk bersaing menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Baca Juga: Bergerak Menangkan Ganjar Pranowo, Adian Napitupulu Gelar Konsolidasi di Jawa Tengah Besok

"Yang mengejek saya itu tidak tahu bahwa Prabowo Subianto adalah pejuang merah putih," tegas Prabowo.

Prabowo menegaskan, tidak ada kata menyerah di kamus hidupnya. Menurut dia, di dalam dirinya terdapat semangat Jenderal Sudirman.

"Jenderal Sudirman ajarkan jangan sekali-sekali menyerah, tidak mengenal menyerah itu nilai-nilai 45 saudara-saudara. Dan saya dididik oleh pelatih dan senior-senior saya oleh angkatan 45," ujarnya.

Lebih lanjut, Prabowo mengatakan dirinya akan berjuang hingga napas terakhir yang dia miliki. Dia juga menegaskan akan terus berjuang hingga titik darah penghabisan.

"Tidak mengenal menyerah, kita diajarkan sampai napas kita yang terakhir. Selama hayat ada di kandung badan, kita berjuang terus sampai titik darah penghabisan saudara-saudara!" jelas Prabowo.

Kengototan Prabowo tersebut didukung penuh partainya. "Prabowo capres sudah final," kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di Yogyakarta, kemarin.

Menurut Muzani, tugas Gerindra sekarang adalah mencari cawapres untuk Prabowo sambil terus berkomunikasi dengan PKB sebagai mitra di koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

"Kami bersyukur komunikasi dengan PKB dalam koalisi makin hari juga makin solid," kata Muzani.

Akan tetapi, KIR tetap berupaya mengajak parpol lain untuk bergabung. Sehingga syarat pencapresan 20 persen semakin kuat. Sekalipun, gabungan Gerindra dan PKB telah cukup untuk mengusung capres-cawapres.

"Posisi Pak Prabowo tetap capres, walaupun ada yang berharap Pak Prabowo jadi cawapresnya Ganjar," tegas Wakil Ketua MPR itu.

Untuk diketahui, Prabowo maju sebagai capres sejak tahun 2014 lalu. Kala itu, ia menggandeng Hatta Rajasa sebagai cawapresnya. Namun, pasangan ini kalah dari pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Baca Juga: Ketersinggungan Prabowo Dijawab Kontan: Adian Sombong, Betul, Tapi Tak Pernah Menculik Siapa Pun!

Prabowo kemudian mencoba peruntungannya lagi maju di Pilpres 2019 dengan menggandeng Sandiaga Uno. Namun, lagi-lagi tumbang dari pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Jauh sebelum itu, tepatnya di Pilpres 2009, Prabowo juga sempat nyapres. Namun saat itu posisinya sebagai cawapres Megawati Soekarnoputri. Hasilnya lagi-lagi keok.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: