Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan dari Kelompok Teroris, Uang Ratusan Juta di Rekening Pelaku Penembakan Kantor MUI Sebenarnya dari Sosok Ini!

Bukan dari Kelompok Teroris, Uang Ratusan Juta di Rekening Pelaku Penembakan Kantor MUI Sebenarnya dari Sosok Ini! Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Baru-baru ini, beredar kabar bahwa uang ratusan juta yang berada di rekening Mustopa, pelaku penembakan Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) berasal dari kelompok teroris. Menanggapi hal tersebut, menantu Mustopa, Innifarizat, memberikan bantahan tegas.

Menurutnya, uang Rp200 juta yang pernah masuk ke rekening Mustopa adalah uang suaminya, Herdiansah, yang merupakan anak pertama Mustopa. Uang itu ditransfer Herdiansyah ke Mustopa untuk membeli sawah. 

"Terkait rekening Rp200 juta, sebenarnya itu uang anaknya, uang suami saya. Kami transfer melalui dia hanya untuk membayar sawah seharga Rp200 juta," ujar Innifarizat baru-baru ini.

Baca Juga: Polisi Datangi Rumah Pelaku Penembakan Kantor MUI, Gak Ada yang Nyangka!

Innifarizat mengatakan, suaminya adalah seorang pekerja migran Indonesia di Korea Selatan. Herdiansah berada di Negeri Ginseng ituu sejak tahun 2014. Gaji pokoknya sebagai buruh di sana adalah Rp30 juta per bulan.

Menurut Innifarizat, suaminya mengirim uang ke rekening Mustopa jika ada keperluan saja. Misal, ingin membeli sawah, mobil, atau motor baru mengirim uang ke rekening ayahnya.

"Dana teroris gak benar. Almarhum ini orang biasa. Bermasyarakat biasa saja. Dia orang baik. Salat 5 waktu gak pernah tinggal. Puasa. Jadi yang dinamakan teroris dari bidang apa? Sedangkan dia sehari-harinya dia bermasyarakat biasa-biasa saja," tegasnya.

Baca Juga: Mustofa Penembak di MUI Punya Duit Rp800 Juta, Rizal: Agen? Atau peliharaan Tertentu?

Mengenai klaim Mustopa sebagai wakil nabi, Innifarizat membenarkan kabar itu. Dia mengatakan, mertuanya itu merasa jadi wakil nabi berdasarkan mimpi.

Sementara itu, pihak keluarga, kata Innifarizat, tidak ada yang membenarkan klaim Mustopa itu. Bahkan, anak-anak Mustopa selalu mengingatkan ketika ayahnya mulai bercerita dirinya adalah wakil Nabi Muhammad SAW.

"Jika dia bercerita tentang itu, anak-anaknya gak mau mendengar lagi. Dia marah. Dia bilang kalau kalian merasa malu jangan anggap saya orang tua kalian," cerita Innifarizat.

Kini pihak keluarga berharap aparat berwajib bisa memulangkan jenazah Mustopa secara layak karena akan segera dimakamkan di pemakaman keluarga.

Baca Juga: Sumber Dana Hingga Senjata, Keluarga Mustofa Buka-bukaan Terkait Kontroversi Penyerangan Kantor MUI

"Saya mohon ya sama pihak berwajib, Polri, Ketua MUI, saya mohon pulangkan orang tua saya dengan layak, karena akan segera kami makamkan di pemakaman keluarga. Kasihan," ujar Innifarizat sambil menangis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: