Pekerja memanggul karung berisi beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Rabu (14/9/2022). Harga sejumlah jenis beras di sentra perdagangan beras Jakarta tersebut mengalami kenaikan dengan margin Rp1.000-Rp2.000 per kilogram sejak pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 3 September 2022. | Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melaporkan realisasi bantuan pangan beras tahap pertama per 6 Mei mencapai 193.668 ton beras atau 91% dari total penyaluran sebanyak 213.530 ton.
“Sampai 6 Mei 2023 sudah disalurkan sebanyak 193.668 ton atau 91% terhadap target di bulan pertama bantau beras untuk 38 provinsi. Untuk target berikutnya akan terus dilaksanakan,” Kata Deputi 2 Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional/NFA Nyoto Suwignyo di Jakarta, kemarin.
Nyoto mengatakan Bapanas telah menugasi Perum Bulog menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) atau bantuan beras kepada 21,35 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dalam tiga tahap (Maret-Mei 2023) dengan alokasi per tahap 213.530 ton.
Baca Juga: Realisasi Penyaluran Bantuan Beras sudah Capai 71%
Tidak hanya beras, Bapanas juga menyalurkan cadangan pangan pemerintah (CPP) daging ayam dan telur ayam ras. Penugasan penyaluran ini dilakukan oleh BUMN Pangan yaitu ID FOOD.
“Sampai 6 Mei 2023 sudah meyalurkans ebanyak 439.701 ton atau 30,4% bantuan daging ayam dan telur ayam di lima provinsi,”tambah dia. Nyoto juga menyampaikan bahwa NFA saat ini tengah melakukan penyiapan instrumen, kelembagaan, dan intervensi program kesiapsiagaan krisis pangan.
Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut amanat UU 18 tahun 2012 dan pelaksanaan PP 17 tahun 2015, serta dalam rangka mengantisipasi perubahan iklim, krisis energi, dan krisis ekonomi global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait:
Advertisement
