Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Makin Ngelunjak, Yahudi Ekstremis Pakai Masjid Al-Aqsa buat Buka Kajian Taurat

Makin Ngelunjak, Yahudi Ekstremis Pakai Masjid Al-Aqsa buat Buka Kajian Taurat Kredit Foto: Reuters/Ammar Awad
Warta Ekonomi, Yerusalem -

Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas menyampaikan keberatan atas aksi yang dilakukan pemukim Yahudi ekstremis di Masjid Al Aqsa. Hamas menolak dan mengutuk keras diadakannya pelajaran Taurat di masjid paling suci ketiga tersebut.

"Kami dengan keras menolak dan mengutuk diadakannya pelajaran Taurat oleh pemukim kolonial Israel garis keras di dekat ruang shalat Bab al Rahma di Masjid Al Aqsa," kata Hamas dalam sebuah pernyataan dikutip di Middle East Monitor Selasa (9/5/2023).

Baca Juga: Lagi, Yordania Ultimatum Israel Jika Masjid Al-Aqsa Diserbu Lagi, Catat!

Hamas menilai langkah ini dibuat dalam konteks rencana yang diatur pendudukan Israel. Salah satunya adalah mendukung upaya Israel untuk menegakkan pembagian ruang dan waktu.

"Ini adalah bagian dari rencana Israel untuk mengubah karakter Islam dan identitas Al Haram Al Sharif," lanjut mereka.

Menanggapi hal tersebut, Hamas lantas menyerukan Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk memikul tanggung jawab dan bekerja melindungi Yerusalem yang diduduki dan Masjid Al Aqsa dari Yudaisasi dan penodaan. 

Sebelumnya, warga Palestina juga mengutuk serangan berulang kali yang dilakukan Israel di Bab Al-Rahma, Masjid Al Aqsa. Selain merusak situs tersebut, pasukan dan pendudukan Israel juga terus melakukan ancaman dan perlakuan kasar setiap harinya kepada Palestina. 

Perdana Menteri Palestina, Mohammed Shtayyeh, mengatakan Bab Al-Rahma adalah bagian integral dari Al-Aqsa dan hanya Muslim yang berhak mengontrol urusannya. Tindakan penjarahan atas barang-barang dari kapel dan perusakannya oleh Israel tidak dapat diterima. 

Anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, Ramzi Khoury, mengatakan kelompok pemukim ekstremis mengibarkan bendera Israel di halaman Masjid Al Aqsa dan melakukan ritual keagamaan pada Rabu (26/4/2023). 

"Tindakan Israel ini merupakan agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kesucian Al Aqsa, penodaan atas status agamanya, serta provokasi terhadap umat Islam di seluruh dunia,” ucap dia. 

Khoury menyebut, serangan berulang pasukan Israel terhadap Bab Al-Rahma tidak akan memberi Israel kedaulatan atas Masjid Al Aqsa atau Yerusalem. Yerusalem adalah kota Palestina yang diduduki dengan kesucian Islam dan Kristennya, sesuai dengan resolusi legitimasi internasional yang relevan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: