Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gawat, Israel Tandatangani Kesepakatan Rencana Pembangunan Jalan di Pemukiman Ilegal

Gawat, Israel Tandatangani Kesepakatan Rencana Pembangunan Jalan di Pemukiman Ilegal Kredit Foto: Antara/REUTERS/Amir Cohen
Warta Ekonomi, Yerusalem -

Israel pada Kamis (13/4/2023) menyetujui beberapa rencana untuk membangun jalan pemukiman di sekitar kota Yerusalem yang diduduki, Israel Channel 7 melaporkan.

Saluran televisi Israel tersebut mengatakan bahwa Administrasi Sipil telah menyetujui pembangunan Jalan No. 45, yang akan melewati kamp pengungsi Qalandia dan menyita ribuan lahan milik Palestina.

Baca Juga: Hamas Berdiri di Depan Umat Kristen Palestina, Aksi Diskriminatif Israel Kelewatan

Menurut saluran tersebut, jalan tersebut akan menghubungkan Bundaran Mukhmas di Jalan No. 60 dan permukiman Migron dan Kochav Ya'akov secara langsung dengan Jalan No. 443, di sebelah barat daya Ramallah, yang bersebelahan dengan desa-desa di sebelah barat laut Yerusalem.

Pihak berwenang Israel juga telah menyetujui pembangunan jalan yang menghubungkan Jalan No. 1, sebelah barat Yerusalem, dengan Jalan No. 60 dan lingkungan selatan kota.

Channel 7 mengindikasikan bahwa jalan tersebut bertujuan untuk memotong kota Sur Baher, sebelah timur Yerusalem, dengan menyita ribuan lahan pertanian.

Sementara itu, Menteri Keuangan sayap kanan, Bezalel Smotrich, mengatakan bahwa persetujuan proyek jalan tersebut bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan para pemukim.

Pada tanggal 30 Maret, Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membahas sebuah laporan mengenai permukiman dan dampaknya terhadap hak-hak rakyat Palestina, yang dipresentasikan oleh Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia, Volker Turk.

Dalam laporannya, Turk menekankan bahwa "jumlah pemukim Israel di Tepi Barat, termasuk Yerusalem, meningkat dari 520.000 menjadi lebih dari 700.000 dalam satu dekade terakhir".

Laporan tersebut mendokumentasikan adanya hubungan antara perluasan pemukiman Israel dan serangan pemukim terhadap warga Palestina selama satu dekade terakhir, dengan mencatat bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memverifikasi 3.372 insiden kekerasan pemukim, yang menyebabkan 1.222 warga Palestina terluka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: